Kuansing Kembangkan Patin Kunyit

Riau | Senin, 13 Januari 2014 - 10:23 WIB

KUANSING (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Perikanan (Diskan) Kuantan Singingi sukses mengembangkan benih ikan jenis patin kunyit. Keberhasilan ini merupakan prestasi besar yang diraih selama tahun 2013 lalu.

‘’Kan belum ada yang bisa membenih ikan patin kunyit di Riau. Alhamdulillah, kita di Kuansing bisa melakukannya,’’ kata Kepala Dinas Perikanan Kuansing, Ir Emmerson saat berbincang-bincang dengan Riau Pos, akhir pekan lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Keberhasilan pihaknya mengembangkan benih ikan patin kunyit di Kuansing, kata Emmerson, mendapat dukungan dari Bupati H Sukarmis dan Pemprov Riau. Ke depan, jika benih ini sudah berkembang biak, pihaknya akan meluncurkan ikan patin jenis baru di Kuansing.

‘’Pada saatnya nanti akan kita luncurkan, kalau sudah besar kita luncurkan patin jenis baru, patin kunyit Kuansing,’’ kata Ketua Pemuda Pancasila Kuantan Singingi itu.

Menurutnya, banyak daerah di Indonesia yang mencoba mengembangkan benih ikan patin kunyit ini, namun tidak berhasil. Belajar dari kegagalan sebelumnya, Emmerson berupaya untuk tidak gagal.

‘’Alhamdulillah, kita berhasil, sekarang sudah benihnya,’’ katanya sambil memperlihatkan benih ikan patin kunyit di salahsatu aquarium yang dimilikinya di Dinas Perikanan Kuansing.

Diakuinya, tingkat kesulitan membenih ikan patin kunyit ini sangat tinggi. Pertama, patin kunyit sangat sulit ditemukan dalam ukuran kecil.

Pasalnya, patin ini muncul ke permukaan di sejumlah perairan pada waktu tertentu atau sudah besar, karena pada waktu benih jarang ditemukan. Menurutnya, mereka ini besar di muara sungai yang tingkat kedalamannya sangat tinggi.

Sehingga sudah berkembang biak, patin tersebut baru muncul ke permukaan. Lain dengan patin biasa. Kalau patin biasa, jelasnya, ia berkembang di manapun.

‘’Belajar dari kegagalan dari orang sebelumnya, kita berhasil mengembangan patin kunyit,’’ ucapnya lagi.

Lantas, bagaimana caranya? Emmerson enggan untuk membeberkannya, karena terkait dengan kelebihan pihaknya di Kuansing. ‘’Kalau itu tak bisa kita jelaskan, karena hanya itu yang kita miliki,’’ katanya.

Potensi patin kunyit di Kuansing, kata Emmerson, belum bisa ditetapkan. Pasalnya, benih yang dikembangkan saat ini merupakan benih turunan pertama. Dan benih inilah nanti yang bisa dijadikan induk untuk terus kita kembangkan.

‘’Kenapa perlu kita lestarikan patin kunyit ini, karena termasuk ikan disukai masyarakat. Rasanya gurih dan enak bila dibandingkan dengan patin lain. Appalagi patin kunyit di Kuansing mutunya bisa memenuhi standar internasional,’’ katanya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook