Selesaikan Konflik Agraria

Riau | Jumat, 13 Januari 2012 - 10:48 WIB

Laporan MARIO KISAZ, Pekanbaru mariokisaz@riaupos.com

Ratusan massa yang terdiri mahasiswa, petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) dan sejumlah organisasi kemasyarakatan melakukan aksi demonstrasi di depan Pustaka Soeman Hs, Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, Kamis (12/1).  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mereka mendesak pemerintah menyelesaikan konflik agraria yang kerap merugikan masyarakat kecil.

Koordinator aksi lapangan, Hariansyah Usman menilai masalah utama dalam keagrariaan di Indonesia adalah adanya konsentrasi kepemilikan dan penguasaan tanah dan pengusahaan sumber-sumber agraria oleh segelintir orang.

Begitu juga koorporasi besar yang beroperasi di beberapa lahan di daerah.

Tuntutan yang disampaikan dalam orasinya adalah menghentikan segala bentuk perampasan tanah rakyat. Selain itu melaksanakan pembaruan agraria sejati sesuai dengan konstitusi 1945 dan UUPA 1960.

Mereka juga mendesak untuk tarik TNI/Polri dari konflik agraria. Selain itu, melakukan audit legal dan sosial ekonomi terhadap segala HGU, HGB, SK HTI, HPH, izin usaha pertambangan baik swasta maupun BUMN.

‘’Pemerintah juga harus menegakkan hak asasi petani dengan cara mengesahkan RUU Perlindungan Hak Asasi Petani dan RUU Kedaulatan pangan. Penegakan hak masyarakat adat melalui pengesahaan RUU Perlindungan Masyarakat Adat,’’ tambahnya.

Mereka juga mendesak penegakan hak asasi nelayan tradisional dengan melalui perlindungan wilayah tangkap nelayan tradisional dan pencabutan sejumlah UU yang telah mengakibatkan perampasan tanah.

Selain berorasi, ratusan massa yang membawa spanduk, poster dan bendera itu juga melakukan longmarch. Sebelum melakukan aksi, massa sempat berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook