600 Ha Lahan Pertanian di Rohil Kena Fuso

Riau | Jumat, 13 Januari 2012 - 10:40 WIB

Laporan Syahri Ramlan, Bagansiapi-api syahriramlan@riaupos.com

Kendati genangan air yang berada di sejumlah daerah sentra produksi pertanian tanaman pangan di wilayah Kabupaten Rohil sempat surut dan aktivitas pertanian kembali normal, namun kondisinya tidak berlangsung lama.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dimana, hujan deras yang kembali turun di beberapa daerah di Kabupaten Rohil, genangan air yang sempat surut kembali naik. Akibatnya, sekitar 600 hektare lahan pertanian tanaman pangan khususnya padi di wilayah Kabupaten Rohil terkena fuso.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Rohil, Ir Muslim yang ditemui Riau Pos, Kamis (12/1) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut.

‘’Hasil pantuan kita di lapangan kondisinya seperti itu. Banjir yang semula sempat surut itu belakangan sudah naik lagi. Apalagi sekarang ini hujan deras sudah kerap turun mengguyur di beberapa daerah di wilayah Rohil termasuk di daerah sentra produksi. Genangan air kembali naik,’’ kata Muslim.

Tanaman padi, lanjut Muslim, bila sudah terendam hampir selama sepekan kondisinya jelas bisa menjadi rusak. Apalagi sejumlah hama kerap muncul di saat terjadinya banjir.

Di antaranya seperti keong emas maupun orong-orong.

 ‘’Kondisi seperti itu jelas tidak dapat dielakan saat terjadinya banjir. Selain tanaman rusak, hamapun bermunculan. Kondisi seperti inilah yang sedang dirasakan oleh masyarakat yang lahannya tengah terendam air,’’ kata Muslim.

Menjawab Riau Pos, Muslim menjelaskan, ada beberapa kriteria yang menjadikan lahan masuk dalam kategori fuso. Di antaranya lahan yang terendam tersebut harus mencapai 75 persen dari lahan yang sedang diusahakan. Kemudian, tanaman padi yang ditanam tersebut berusia tiga bulan.

‘’Berdasarkan kriteria itulah lahan yang terkena fuso tahun 2012 ini luasnya tercatat sekitar 600 hektare. Lahan itu tersebar di semua daerah yang ada di Rohil,’’ kata Muslim.

Menyinggung keinginan masyarakat agar pihak Distanak Rohil dapat menyalurkan bantuan berupa benih mengingat tanamannya sudah banyak yang rusak akibat terendam air, Muslim menjelaskan tetap diakomodir dan harus mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Salah satu di antaranya membuat permohonan dan membuat laporan pertanggungjawaban. Sebab, bantuan berupa benih tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat.  

‘’Yang jelas keluhan masalah bantuan bibit ini sudah kita akomodir. Dan kita teruskan ke tingkat Provinsi Riau,’’ kata Muslim.(jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook