Dewan Tampung Aspirasi PMRJ

Riau | Jumat, 13 Januari 2012 - 10:02 WIB

Laporan ZULKIFLI ALI, Pekanbaru zulkifliali@riaupos.com

Masyarakat Riau yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) memberi masukan pada pimpinan DPRD Riau, Rabu (11/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dan pihak dewan yang dipimpin HM Johar Firdaus merespon dengan baik berbagai masukan tersebut.

Rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang diterima Johar Firdaus bersama Wakil Ketua Taufan Andoso Yakin, pimpinan fraksi seperti Iwan Sirwani Bibra (F Golkar), Hazmi Setiadi (F PAN), Abdul Wahid (F Gabungan), dan anggota Abu Bakar Sidik serta Toerechan Asy’ari.

Rombongan PMRJ dipimpin ketuanya Lukman Edy yang juga Ketua Badan Perwakilan LAM Riau di Jakarta. Didampingi sejumlah pengurus seperti Asrizal Nur dan Raja Bambang Sutikno.

Sejumlah masukan tersebut merupakan hasil dari rapat PMRJ pekan ini di Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi pulang bersama sejumlah orang Riau yang merantau di Jakarta.

Masukan hasil Raker tersebut adalah persolan kemiskinan terutama di kawasan pesisir pantai dan sungai. Ini diharakan menjadi perhatian serius ke depan.

Lalu infrastruktur jalan yang banyak rusak berat. Ini perlu sinergi semua pihak baik di Riau maupun perwakilan di pusat untuk mendapat perhatian.

Merajut kembali silaturahim semua elemen masyarakat yang mulai terganggu akibat proses Pilkada. Lainnya persoalan sumber daya minyak dan gas (Migas) yang belum dikelola dengan baik serta belum maksimalnya kontribusi untuk daerah penghasil.

Ketua dewan Johar Firdaus menyambut baik masukan tersebut. Ia juga setuju sejumlah masukan tadi menjadi perhatian dewan baik sekarang maupun ke depan.

Selama ini, beberapa persoalan seperti kemiskinan dan infrastruktur sudah menjadi perhatian dewan. Dan itu sudah cukup dalam dibahas dalam berbagai kesempatan baik di komisi, fraksi maupun saat penyusunan anggaran oleh Banggar dan TAPD.

Di sisi lain Johar juga mengemukakan dampak positif dari Riau menjadi tuan rumah PON 2012 ini. '

Di antaranya dibangunnya PLTU 2x100 Watt yang semestinya baru diberi pada 2016. Lalu sarana penunjang PON juga mulai dapat perhatian seperti pembangunan jalan dan sejumlah rumah susun sewa (Rusunawa) yang digunakan untuk menampung atlet.

Lainnya dipercaya menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) pada 2013 yang diikuti sekitar 53 negara berpenduduk Islam mayoritas. Itu digelar enam bulan setelah Riau menggelar PON.(len)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook