PEKANBARU (RP) - Ketunakannya mengembangkan budaya Melayu menjadikan tim penilai menetapkan Prof Suwardi MS sebagai Budayawan Pilihan Sagang 2013.
Salah satu azam Guru Besar Universitas Riau ini adalah menjadikan budaya Melayu sebagai ilmu pengetahuan baru.
Hal itu itu dikatakan Suwardi saat orasi budaya usai menerima trofi Anugerah Sagang 2013 dan hadiah Rp15 juta yang diserahkan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit saat helat puncak di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Senin (11/11) malam tadi.
Menurut Suwardi, semangat mengembangkan budaya Melayu dapat berperan memperkarsakan budaya Melayu untuk menjadi ilmu pengetahuan baru. Karya seni merupakan hal yang dapat diangkat dalam menggali budaya Melayu.
‘’Kita lihat ciri-ciri ilmu pengetahuan, bertolak dari filsafat dan metodologi. Harus diangkat menjadi manusia rasional, objektif, terbuka dan melahirkan sifat kritis,’’ kata Suwardi di depan undangan yang hadir. Ia mengatakan, maknanya sangat hakiki!
‘’Maka perlu diangkat budaya Melayu menjadi ilmu pengetahuan baru. Karena mencakup unsur kedaulatan, kepemimpinan, ekonomi, sosial, kekerabatan,’’ ungkapnya.
Dalam mewujudkan itu, pria asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) itu menilai, peran Yayasan Sagang sangat diperlukan.
Salah satu wujudnya dapat dilakukan dengan memprakarsai pengembangan budaya Melayu dalam suatu universitas dan perguruan tinggi di Riau.
Selain Suwardi, ada enam penerima anugerah lainnya di kategori berbeda. Untuk kategori Karya Jurnalistik Budaya Pilihan Sagang 2013, tim penilai menjatuhkan pilihan kepada tulisan Gema Setara yang berjudul ‘’Melihat Tradisi Buka Lubuk Larangan di Kenegerian Padang Sawah Kampar; Kejujuran dari Seutas Tali’’ yang terbit di Riau Pos.
Penyerahan trofi dan hadiah dilakukan oleh CEO Riau Pos Group (RPG) H Makmur SE MM Ak. Selain trofi, Gema juga berhak menerima uang Rp10 juta.
Saat memberikan sepatah kata, Gema Setara mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Sagang, Direksi Riau Pos, istri dan anaknya serta seluruh pihak yang telah mendukung dalam mengembangkan karya.
Seniman Serantau Pilihan Sagang 2013, jatuh pada Abdul Kadir Ibrahim. Ia seorang sastrawan dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Penyerahan trofi dan hadiah Rp10 juta dilakukan oleh Kepala Balai Bahasa Riau Drs Agus Sri Danardana MHum.
Pria yang akrab disapa Akib itu mengatakan sejak kecil selalu didendangkan dengan cerita rakyat. ‘’Motivasi itu yang mendorong saya menulis dan menulis. Komitmen itu tidak terlepas dari dukungan Riau Pos yang menjadi wadah saya untuk berkarya,’’ urainya.
Sementara Sikari (Sindikat Kartunis Riau), menjadi lembaga atau Institusi Seni/Budaya Pilihan Sagang 2013. Trofi dan hadiah Rp10 juta diserahkan oleh Ketua Umum MKH LAM Riau Riau Tenas Effendy kepada Pimpinan Sikari, Furqon LW.
Usai menerima hadiah, Furqon mengucapkan terima kasih atas penganugerahan yang diberikan. Ia optimis tidak akan kartun hilang di bumi.
Sementara Album Musik Blacan Aromatic Ethnic Project karya Zalfandri Zainal/Matrock menerima anugerah sebagai Karya Non-Buku Pilihan Sagang 2013.
Trofi dan hadiah Rp10 juta diserahkan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi kepada Matrock. Pada kesempatan itu, Matrock menilai, kreatifitas merupakan modal awal dalam bermusik sebagai jati diri anak Melayu di Bumi Melayu Lancang Kuning.
‘’Terima kasih kepada orangtua telah memberikan benih evolusi. Orangtua terus memberikan motivasi, majulah nak, ketika kaki melepuh, Ketika kerikil di depan, jangan pernah berhenti jika masih jauh dipandang. Hari ini hingga hari esok karya tidak akan hilang. Kami hanya menawarkan kekuatan hati. Ini permainan, tapi bukan bermain-main,’’ urainya.
Sementara buku berjudul Ayah Keduaku, sebuah novel karya Muhammad Amin ditetapkan sebagai Buku Pilihan Sagang 2013. Penyerahan trofi Sagang dan hadiah Rp10 juta kepada Muhammad Amin diberikan oleh Rektor Universitas Riau Prof Dr Ashaluddin Jalil.
‘’Terima kasih kepada Allah SWT. Terima kasih kepada ibunda saya, istri dan anak-anak saya. Terima kasih kepada Yayasan Sagang dan kepada Saleh Djasit yang menginspirasi penulisan novel ini,’’ ungkap Amin.
Selain prosesi acara dilanjutkan pembacaan puisi oleh pemenang lomba puisi nasional, Nana Riski yang membacakan puisi karya Rida K Liamsi.
Pada kesempatan itu, Taufik Ikram Jamil dan Oktavio Bintana (putra Rida K Liamsi) juga membacakan puisi. Selain itu juga dilaksanakan pemberian penghargaan kepada sponsor yang telah berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan Anugerah Sagang 2013.(rio/egp)