Naskah Melayu Dirancang Masuk Memory of The World

Riau | Selasa, 12 November 2013 - 09:42 WIB

PEKANBARU (RP) - Naskah Melayu dirancang masuk memory of the world. Ini menjadi sorotan karena budaya Melayu dinilai memiliki potensi untuk dipromosikan menjadi koleksi sejarah internasional.

Hal itu disampaikan Kepala Direktorat Deposit Koleksi Perpusnas RI T Syamsul Bahri, Senin (11/11) di sela-sela sosialisasi koleksi perpustakaan nasional RI dan ingatan koleksi nasional (ikon) di Hotel Furaya, Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, koleksi naskah lokal sangat memungkinkan untuk di angkat ke level dunia.

‘’Kami melihat budaya Melayu punya naskah yang unik. Seperti dari sisi bahasa, kerajaaan melayu dan nilai-nilai budaya lainnya. Misalnya Lancang Kuning atau cerita-cerita rakyat masa lalu. Sehingga bisa menjadi naskah memory of the world. Ini yang kita ajak daerah untuk menggali potensi itu,’’ urainya.

Dia menambahkan, provinsi juga mempunyai tanggung jawab untuk menggali naskah-naskah lokal. ‘’Ya harus cepat didokumentasikan di perpunas sampai ke tingkat dunia. Sehingga tidak dicaplok lagi oleh negara lain,’’ tuturnya.

Syamsul mengatakan beberapa naskah lokal sudah diusulkan ke tingkat dunia. Seperti Negara Kartagama, Diponegoro, dan Tambusai. Selanjutnya, masih akan diinventarisir lagi warisan sejarah budaya di daerah.

Disinggung mengenai kriteria untuk masuk koleksi perpusnas dan memory of the world, dia mengatakan hal tersebut sudah diatur sesuai mekanisme yang berlaku. Baik dari legalitas keasliannya, waktu, publikasi dan beberapa kriteria lainnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Riau, Chairul Riski mengatakan siap mendukung program pusat tersebut. Untuk merealisasikan planning itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan perpustakaan daerah dan pihak-pihak terkait.

Dia memaparkan, koleksi perpustakaan yang dihimpun merupakan semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan. Sehingga dapat meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

‘’Kita optimis naskah Melayu dapat masuk dalam ingatan kolekesi nasional (Ikon) dan memory of the world. Pasalnya budaya Nelayu merupakan warisan budaya yang terdokumentasi dan menjadi bukti sah sejarah,’’ imbuh mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau itu.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook