Puluhan Sopir Pertanyakan Pungutan di Kuansing

Riau | Selasa, 12 November 2013 - 09:32 WIB

TELUK KUANTAN (RP) — Puluhan sopir dari berbagai jenis angkutan yang tergabung dalam Himpunan Mobilisasi Barang di Darat mendatangi Jembatan Timbang Muara Lembu, Kecamatan Singingi, Senin (11/11), sekitar pukul 09.00 WIB.

Mereka mempertanyakan pungutan yang dilakukan petugas dan pembongkaran muatan di jembatan timbang Muara Lembu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sedikitnya ada 30 unit mobil yang mengangkut kayu, batu bara dan minyak mendatangi jembatan timbang tersebut.

Kedatangan para sopir ini disambut langsung oleh Kepala UPT Timbangan Kendaraan Bermotor Provinsi Riau Ajie Panatagama yang didampingi Kasubag Tata Usaha UPT Timbangan Kendaraan Bermotor, Doni Firmansyah dan Kasi Hadi Sasmita.

Juga ada Komandan Regu (Danru) Jembatan Timbang Muara Lembu, M Saleh Dose, dan Y Chan beserta staf.

Sedangkan kedatangan puluhan sopir yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut) ini didampingi Ketua Himpunan Mobilisasi Barang di Darat Boasa Jogal Simanjuntak.

Dari informasi yang disampaikan Boasa, bahwa pihaknya hanya menindaklanjuti laporan yang disampaikan para sopir kepada dirinya terkait adanya pungutan yang dilakukan oleh petugas jembatan timbang.

“Itu pengaduan yang kita terima dari para sopir. Kami datang ke sini untuk mengklarifikasi pengaduan yang disampaikan para sopir tersebut,” kata Boasa kepada Riau Pos usai berdialog dengan jajaran UPT Timbangan Kendaraan Bermotor beserta Upika Singingi Hilir, Senin (11/11).

Setelah pertemuan, Boasa mengatakan dirinya dan beberapa perwakilan sopir menerima adanya sanksi administrasi dan denda yang dikenakan kepada sopir apabila melanggar aturan yang telah ditetapkan Pemprov Riau.

“Mereka bersedia dikenakan sanksi administrasi dan denda, tapi mereka keberatan dengan pembongkaran muatan. Dan para sopir mengakui, kalau mereka itu melanggar muatan. Dan setelah kita konfirmasi, ternyata itu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Pemprov Riau,” katanya lagi.

Boasa pun menginstruksikan supaya para sopir tetap membawa angkutan sesuai dengan porsinya. Kalau tidak bisa, ditegaskannya, petugas jembatan timbang akan tetap menindak.

“Angkutan itu tetap sesuai porsinya lah, karena kalau tidak akan tetap kena tindak, dan bagaimanapun kita juga yang susah,” katanya.

Sementara itu, Kepala UPT Timbangan Kendaraan Bermotor Provinsi Riau Ajie Panatagama mengatakan, bahwa tidak ada kesepakatan dari pertemuan tersebut. Pasalnya, para sopir hanya ingin berdialog mengenai sejumlah keluhan.

“Pengaduan sopir itu wajar, karena selama ini mungkin para sopir kurang berkomunikasi dengan petugas di jembatan atau sebaliknya. Jadi, kita menyambut baik adanya dialog dengan para sopir ini, sehingga mereka bisa memahami aturan yang kita laksanakan dalam penertiban muatan kendaraan,” ujarnya.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook