Dahlan Iskan dan Sutardji akan Baca Puisi Rida

Riau | Sabtu, 12 Oktober 2013 - 08:31 WIB

PEKANBARU (RP) - Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, dipastikan akan menghadiri peluncuran dua buku Rida K Liamsi; Rose (kumpulan puisi tunggal) dan Ombak Sekanak (autobiografi), Sabtu (12/10) malam ini di Ball Room Hotel Aryaduta, Pekanbaru.

Keduanya sudah mempersiapkan puisi-puisi karya Rida tersebut untuk dibaca di hadapan ratusan tamu undangan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Pak Dahlan akan menyampaikan sekapur sirih dan direncanakan membacakan puisi. Begitu juga Sutardji Calzoum Bachri yang akan membacakan puisi. Pak HM Sani selaku Gubernur Kepri juga akan datang. Pak Dahlan itu guru bisnisnya Pak Rida. Sutardji guru puisinya. Sedangkan Pak Sani sahabatnya. Kita juga mengundang Goenawan Muhammad sebagai guru jurnalistiknya, tapi kita belum dapat konfirmasi soal kedatangan beliau,’’ ungkap Ketua Panitia yang juga General Manager Riau Pos, H Zulmansyah Sekedang, kemarin.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini akan diawali dengan makan malam bersama dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin Kemenag Provinsi Riau Drs H Tarmizi Tohor. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Rida K Liamsi, sepatah kata oleh HM Sani, Saleh Djasit (tokoh masyarakat Riau) dan Dahlan Iskan.

Kemudian prosesi acara dilanjutkan dengan pementasan teater berjudul Ombak Sekanak yang disutradarai sutradara Marhalim Zaini sebagai. Ini juga sebagai tanda peluncuran buku Ombak Sekanak.

Sementara pembacaan puisi oleh Rida K Liamsi, Murparsaulian dan Cornelia Agatha dalam Bahasa Indonesia dan Inggris sebagai tanda peluncuran buku Rose. Terakhir, pembacaan puisi oleh beberapa penyair Indonesia dan pembagian dua buku yang diluncurkan kepada yang memiliki undangan.

Sutardji yang menjadi komentator tunggal dalam buku puisi tersebut akan membacakan dua puisi.

‘’Besok (hari ini, red) saya berangkat dari Jakarta ke Pekanbaru. Kayaknya saya akan membaca dua puisi Rida. Tapi kita lihat kondisinya nanti bagaimana,’’ kata Sutardji menjawab Riau Pos lewat telepon selulernya, Jumat (11/10) sore.

Menurut Sutardji, puisi-puisi Rida sangat kental dengan warna lokal Riau, sebagaimana kebanyakan penyair Riau lainnya. Selain itu, kata-kata khazanah Riau sering muncul dalam puisinya sehingga memberikan keunikan dan kesegaran sekaligus membantu menimbulkan nuansa makna yang dalam.

Sajak-sajak Rida yang tertuang dalam 255 halaman buku puisi tersebut, kata Sutardji, adalah pancaran semangat hidup yang tak pernah terpadamkan.

Di buku ini terlihat jelas sosok Rida yang tidak pernah mengenal kata menyerah, bahkan dengan takdir yang sedang dihadapinya sendiri.

‘’Sajak-sajak Rida menyimpan dan memancarkan semangat hidup yang padat. Suatu semangat yang ingin ‘menciptakan takdir’ dari takdir yang sedang dihadapi. Suatu semangat pantang menyerah yang ingin memenangkan perjuangan dan pergulatan hidup atau makna, walau kemenangan tak pernah mutlak. Selalu ada terasa semacam kenisbian, namun hidup ataupun maknanya meninggi dibanding takdir sebelumnya,’’ beber Sutardji.

Jika Sutardji membacakan puisi dan Dahlan Iskan membacakan puisi serta menyampaikan sekapur sirih, maka HM Sani yang selalu memanggil Rida dengan sebutan my best friend, juga akan menyampaikan sekapur sirih.

‘’Rida itu my best friend. Friend dan friend. Banyak kenangan saya bersama Rida,’’ ujar Sani.

Gubernur Kepri ini mengatakan, Rida sosok yang mempunyai visi yang jelas dan pekerja keras. Ia juga teringat perkenalannya yang sudah lama dengan Chairman Riau Pos Group ini.

‘’Waktu itu saya sebagai Wali Administratif Tanjung Pinang dan Rida sebagai wartawan. Saya dan dia sempat diskusi dan menemukan sebuah nama julukan untuk Kota Tanjung Pinang. Rida mengusulkan Tanjung Pinang Kota Bahari, lalu saya usulkan Tanjung Pinang Kota Bestari. Kami diskusi dan akhirnya nama itu Tanjung Pinang Kota Bestari. Rida pun menulis buku tentang itu,’’ ujar Sani mengingat sahabatnya itu.

Sani juga mengakui, Rida mengembangkan dirinya sebagi orang susah dan berangkat dengan kondisi bersusah-susah. ‘’Rida berbeda.

Maka sudah tentu saya akan datang di malam istimewanya, yakni peluncuran dua bukunya,’’ kata Sani kepada Riau Pos.(kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook