PANGKALANKERINCI (RP)- Perjuangan Agus (27) pengawas PT Riau Prima Energy (RPE) mengevakuasi tiga pekerja yang melakukan perbaikan generator pembangkit listrik harus berujung maut.
Pada saat itu tiga pekerja dari rekanan terjebak zat kimia. Melihat kondisi itu, Agus memberikan pertolongan.
Namun akibat usahanya itu justru dia yang menjadi korban. Peristiwa tersebut terjadi Senin (10/9) sekitar pukul 01.45 WIB
Informasi yang diperoleh Riau Pos, Selasa (11/9) dari Kanit Reskrim Polsek Pangkalan Kerinci, Ipda Syahrul, peristiwa naas terjadi bermula saat tiga pekerja dari rekanan RPE yakni PT Naga Berlian Sejati melakukan perbaikan terhadap generator RPE.
Ketiga pekerja ini antara lain, Jimmi (38) warga Jalan Seminai Pangkalan Kerinci, M Humaini (20) warga Jalan Sakura Pangkalan Kerinci dan Rizal (20) warga Jalan Sakura Pangkalan Kerinci.
Ketiganya melakukan pembersihan di areal, FLS tank, pada saat generator pembangkit RPE sedang kondisi shutdown.
Pada saat itulah ketiga karyawan ini melakukan pembersihan dengan menggunakan, zat kimia jenis berbahaya.
Dengan mengunakan ember, satu persatu cairan zat kimia itu diangkat dengan menggunakan tali, seterusnya dimasukkan ke generator.
Kurang lebih 1 ton cairan ini dimasukkan ke generator ini, satu persatu, tiga karyawan ini pun sesak nafas.
Melihat gelagat yang sudah mengkwatirkan, pengawas RPE, Agus berinisitif memberikan pertolongan.
Meskipun memakai safety, seperti masker, iapun berusaha menutup tank penampung cairan. Namun uapan cairan ini semakin banyak, sehingga dirinya ikut menjadi korban.
Akibat menghirup uapan zat kimia ini, Agus tidak sadarkan diri. Ia pun dinyatakan tewas seketika di posisi tower setinggi tiga meter
Karyawan yang lain berusaha memberikan pertolongan terhadap tiga karyawan yang terjebak. Sementera nyawa Agus tidak bisa diselamatkan.
Sedangkan tiga karyawan yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit.
Di tempat terpisah, Manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RPP) dan PT Riau Prima Energy (RPE) melalui Corporate Communications Manager, Pamungkas T mengungkapkan rasa prihatin dan duka yang mendalam atas kejadian yang mengakibatkan meninggalnya satu orang karyawan RPE, Agus Siswanto dan dirawatnya tiga orang karyawan kontraktor yang mengalami kecelakaan kerja, Senin (10/09) pukul 01.30 WIB, dinihari.
Atas kejadian tersebut, perusahan telah melakukan penanganan dan perawatan pertama di medikal klinik dan kemudian dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru dan RS Efarina, Pangkalan Kerinci.
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, perusahaan masih melakukan investigasi bersama instansi terkait.
Untuk karyawan RPE yang meninggal telah diserahkan ke pihak keluarga dan perusahaan telah memfasilitasi segala sesuatunya hingga pengguburan korban di Pekanbaru.
Perusahaan juga akan membantu pengurusan hak korban dan ahli waris sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.
Sedangkan untuk para korban dari karyawan kontraktor yang selamat, baik yang masih dirawat dan telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, perusahaan akan mengurus segala hak-hak korban sebagai karyawan kontraktor sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.(ris/*2)