DURI (RIAUPOS.CO) - Pada hakikatnya, rakyat banyak sangat menanti-nantikan wakil rakyat yang betul-betul merakyat. Namun harapan tersebut hingga kini masih setakat mimpi belaka. Pasalnya, anggota dewan yang benar-benar merakyat itu hingga kini masih sangat langka. Kalau pun ada yang relatif merakyat, kemampuannya untuk berbuat untuk masyarakat banyak pun terbatas pula.
Kerisauan ini disampaikan warga Duri Armen kepada Riau Pos, Rabu (11/7). Menurutnya, anggota dewan yang merakyat itu harus mengetahui apa saja persoalan riil yang sedang dihadapi rakyat yang diwakilinya. Tidak hanya secara materil tetapi juga meliputi keperluan yang bersifat immateril. “Selain tahu persoalan rakyat, anggota dewan yang merakyat itu pun harus peka dan berupaya maksimal untuk mencarikan solusi dari persoalan yang membelit rakyat,” ujar Armen.
Dengan sistem demokrasi dan perwakilan yang ada saat ini, katanya lagi, rakyat sangat sulit berharap banyak pada anggota dewan yang mewakilinya di parlemen. Sering suara rakyat hanya dijadikan sebagai batu loncatan untuk menduduki kursi dewan saja. Setelah duduk, anggota bersangkutan lebih banyak memikirkan kepentingan diri dan golongannya sendiri. “Bukan memikirkan kemaslahatan masyarakat banyak,” katanya pula.
Armen pun mengaku belum melihat lembaga DPRD betul-betul serius menjalankan fungsinya secara maksimal. Malah tidak jarang anggota dewan yang tidak begitu menghayati fungsi mereka sebagai lembaga pengawas, lembaga pembahas dan pengesah produk undang-undang tingkat daerah, serta fungsi legislasi yang melekat pada mereka.
“Mahalnya ongkos politik untuk duduk di dewan juga merupakan salah satu penghambat bagi orang-orang berkualitas untuk duduk. Akhirnya, kebanyakan yang lolos tidak punya kemampuan yang mumpuni untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.(sda)