PEKANBARU (RP)- Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru merilis, akibat temperatur yang belakangan ini mengalami peningkatan, puluhan titik api tersulut di beberapa kabupaten/kota di Riau. Rokanhilir memiliki titik api terbanyak, yakni 33 titik.
Hal ini disampaikan Kepala BMKG melalui, Ketua Kelompok Analisa Marzuki kepada Riau Pos, Senin (11/6).
Sekitar delapan kabupaten kota berdasarkan monitoring satelit NOAA 18 terdapat di delapan kabupaten kota, Rokan Hilir 33 titik, Rokan Hulu 2 titik, Dumai 1, Kampar 3 titik, Pelalawan 7, Inhu 2, kuansing 2, dan Meranti 2.
“Ada sekitar 52 titik api terpantau di Provinsi Riau ini, semua disebabkan karena kondisi suhu yang panas dan curah hujan mulai berkurang,” jelas Marzuki.
Dijelaskan Marzuki, kondisi panas yang terjadi di Provinsi Riau ini seperti sudah disampaikan sebelumnya berlangsung sampai Agustus. “Hal yang perlu diwaspadai dengan kondisi ini adalah kebakaran hutan dan lahan,” imbaunya.
BMKG juga mengimbau agar saat kondisi panas seperti sekarang ini, warga diminta tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan sengaja. “Soalnya jika sudah terjadi maka semua akan berdampak, seperti terjadinya kabut asap dan sebagainya, ini perlu dihindari dan dijaga bersama,” ungkapnya.
34 Titik Panas Muncul di Rohil
Berdasarkan data yang dirangkum Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Rohil, Senin (11/6) telah terpantau 34 titik panas (hot spot) yang tersebar di sepuluh kecamatan.
Akibat munculnya hot spot tersebut kabut asap sudah kembali terlihat turun menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Rohil termasuk di kota Bagansiapi-api, Kecamatan Bangko dan sekitarnya.
Kepala Bapedalda Kabupaten Rohil, Hj Murniwati SKM yang dihubungi Riau Pos, Senin (11/6) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut. ‘’Hot spot telah kembali muncul di beberapa daerah di wilayah Rohil. Dampak dari kabut asap itu sudah terasa yakni munculnya kabut asap. Hanya saja, kondisinya masih relatif tipis,’’ kata Murniwati.
Berdasarkan data yang dihimpun kemarin, 34 hot spot di Kabupaten Rohil tersebut tersebar di sepuluh kecamatan, yakni Kecamatan Kubu dan Kecamatan Kubu Babusalam masing-masing memiliki 8 titik. Kemudian di Kecamatan Pasirlimau Kapas memiliki 4 titik. Selanjutnya, Kecamatan Bangkopusako, Kecamatan Bagansinembah dan Kecamatan Pujud masing-masing 2 titik.
Di samping itu, hot spot juga ditemukan di wilayah Kecamatan Bangko dan Kecamatan Batuhampar masing-masing 1 titik. Kemudian juga ditemukan di Kecamatan Pekaitan dan Simpangkanan masing-masing 3 titik.
‘’Kita terus melakukan pemantauan di lapangan. Dari pantauan kemarin, memang ada beberapa titik yang sudah padam,’’ kata Murniwati.
Hal senada juga diungkapkan oleh Camat Pasirlimau Kapas, M Nasir yang dihubungi Riau Pos secara terpisah kemarin.
‘’Memang kemarin itu di tempat kita telah ditemukan hot spot sebanyak 4 titik. Kondisi sekarang ini, keberadaan hot spot itu sudah padam. Dan kita terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya mencegah munculnya hot spot,’’ kata Nasir.
Kabut asap yang sudah terlihat turun tersebut, ketebalannya sudah dapat dirasakan mulai pagi hari. Malahan, jelang sore hari, kabut asap tetap dapat terlihat. Apalagi pengaruh tiupan angin yang terasa kencang semakin cepat menyebarkan kabut asap ke semua penjuru.
‘’Biasanya, kalau sore, kabutnya hilang. Tapi kemarin, sampai sore, kabut asap masih terlihat,’’ kata Syarif (45) warga Bagansiapi-api.(gus/sah)