Sejumlah Proyek Pemerintah Terbengkalai di Rupat

Riau | Selasa, 12 Juni 2012 - 09:18 WIB

RUPAT (RP) - Realisasi proyek di Pulau Rupat yang meliputi Kecamatan Rupat dan Rupat Utara banyak yang tidak selesai dikerjakan tepat waktu.

Sejumlah proyek vital di antaranya jalan poros dan jembatan ada yang sudah memasuki tiga tahun anggaran tak kunjung selesai dibangun oleh kontraktor pelaksana proyek.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Keluhan tersebut disampaikan langsung Camat Rupat Utara Agus Syofyan dan Camat Rupat Yusrizal, Senin (11/6) kepada wartawan.

Menurut Agus Syofyan, di antara proyek yang sudah cukup lama dimulai pekerjaannya tapi tak kunjung selesai adalah pembangunan jembatan Kuiseng di Desa Tanjung Medang. Tahun ini pembangunan jembatan yang menjadi penghubung antara desa itu sudah memasuki tahun ketiga.

‘’Salah satu contoh proyek vital yang sudah cukup lama dibangun tapi tak kunjung selesai adalah jembatan Kuiseng. Dari kondisi fisik jembatan tersebut, volume pekerjaannya belum mencapai 50 persen, baru sekitar 30-an persen. Dikhawatirkan kalau proses pekerjaan lanjutan jembatan tersebut terlambat dilelang maka alamat tahun ini juga tak siap,’’ ungkap Agus mencontohkan proyek bermasalah di wilayahnya.

Dilanjutkannya, konstruksi baja untuk jembatan itu malahan sekarang terendam air asin, sehingga jaminannya hilang. Kemudian rekanan pelaksana proyek tersebut tahun 2011 lalu menghilang begitu saja meninggalkan alat berat di lokasi pekerjaan.

Diharapkan camat, pada tahun 2012 ini setidaknya volume pekerjaan Jembatan Kuiseng kalau tidak mencapai 100 persen minimal 80 persen.

‘’Masyarakat di sekitar Desa Tanjung Medang sendiri kecewa dengan kualitas pekerjaan jembatan itu. Harapan kita ke depannya panitia lelang memenangkan rekanan pelaksana proyek yang betul-betul mengerti konstruksi jembatan serta memahami kondisi geografis di Rupat,’’ saran Agus menambahkan.

Senada dengan itu Camat Rupat Yusrizal, juga mengaku heran dengan pekerjaan pembangunan jalan poros dari Kelurahan Tanjung Kapal ke Kelurahan Batu Panjang (ibukota kecamatan, red).

Panjang jalan yang sudah mulai dibangun tahun 2009 lalu itu sekitar 5 kilometer tapi hingga sekarang juga tak kunjung siap.

‘’Saya heran juga, kok pekerjaan jalan poros dari Tanjung Kapal ke Batu Panjang ini sudah tahunan tak selesai juga. Padahal  jalan ini merupakan sarana perhubungan utama masyarakat,’’ terangnya.(evi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook