PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ratusan petani yang tergabung di KUD Bina Usaha Baru Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, berhasil melakukan penanaman kembali (replanting) dengan program peremajaan sawit rakyat (PSR). Sebuah tahapan yang cukup berat bagi petani plasma dan juga swadaya, namun berhasil dilalui lewat kemitraan dengan PT Asian Agri.
Dukungan Asian Agri dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sangat membantu petani melalui bimbingan teknis budidaya kelapa sawit hingga penggunaan bibit unggul Topaz dari Asian Agri.
"Sejak melakukan replanting bermitra dengan Asian Agri, banyak keuntungan yang diterima petani KUD Bina Usaha Baru. Melalui kemitraan, petani KUD mendapatkan bimbingan teknis budidaya kelapa sawit, pelatihan, bimbingan administrasi. Sehingga petani bisa lebih awal memanen Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Di mana dalam kurun waktu 28 bulan (2 tahun 4 bulan), petani sudah merasakan hasil dari panen TBS kebun. Jadi lebih awal 21 bulan dari target panen," ujar Antonius Tulus, Ketua KUD Bina Usaha Baru.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri halal bi halal Asian Agri dengan insan pers di Riau, Jumat (12/5). Hadir pada kesempatan itu Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang. Dari Asian Agri hadir Head Of Partnership Asian Agri, Rudi Rismanto, Deputy Head Edi Sukamto, Manager Plasma Hendra Saragih dan sejumlah staf antara lain Nanda, Andi, Martinus Ginting dan juga Media Relation Asian Agri, Lydya Veronika.
"Bermitra dengan Asian Agri menguntungkan bagi kami petani (KUD Bina Usaha Baru). Bayangkan saja diawal buah (kurun waktu 28-49 bulan), kebun kami yang seharusnya belum menghasilkan ternyata sudah bisa menghasilkan TBS. Hasil panennya kami kumpul di rekening penampungan/escrow. Di mana dari hasil panen sawit selama 21 bulan dapat kami gunakan untuk melunasi sebahagian dari utang pokok ketika melakukan replanting. Sehingga cicilan kredit berkurang, dan kami tidak pernah macet membayar cicilan," beber ayah dua anak ini.
KUD Bina Usaha Baru berdiri sejak tahun 1989, berlokasi di Desa Bukit Jaya Kecamatan Ukui, saat ini beranggotakan 406 orang petani dengan luas areal yang dikelola adalah 616 Ha atau 308 kapling. Antonius Tulus, yang biasa disapa dengan Tulus, awalnya hanya anggota biasa, dan pada tahun 2012 diangkat menjadi Ketua Koperasi KUD Bina Usaha Baru sampai saat ini.
Lebih lanjut ia menceritakan bahwa sejak Generasi Pertama kebun sawit yang dibangun orantuanya sekitar tahun 1987-an, bermitra dengan Asian Agri. Kemitraan Generasi Pertama ini telah mampu meningkatkan kondisi perekonomian mereka. "Saya ini generasi kedua karena generasi pertama adalah ayah saya," ujarnya.
Awalnya, lanjut Tulus, ayahnya hanya memiliki rumah sangat sederhana, sekarang meningkat taraf ekonomi dan sudah bisa punya rumah dan kendaraan yang lebih baik dengan kemitraan yang saling menguntungkan ini.
Rudy Rismanto, Head Of Partnership Asian Agri pada kesempatan itu mengungkapkan rasa syukurnya karena kemitraan itu telah memberi manfaat bagi masyarakat tempatan. Menurut Rudy, kemitraan itu merupakan strategi bisnis Asian Agri untuk meraih sukses bersama petani.
Menurut Rudy, dalam program Asian Agri 2030 Pilar 1 mengenai Kemitraan dengan Petani, perusahaan menargetkan untuk menggandakan pendapatan petani, menyelesaikan penanaman kembali 100 persen petani, memperoleh sertifikasi ISPO untuk 100 persen petani plasma dan membantu 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikat RSPO.
"Untuk mencapai target Asian Agri 2030, perusahaan secara berkesinambumbungan membantu petani mitra menerapkan praktik terbaik dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan melalui pelatihan, pendampingan, dan mensupport petani untuk mendapatkan dana BPDPKS maupun kredit untuk replanting," katanya.
Selain itu, lanjutnya, momentum replanting, adalah momentum yang tepat bagi petani untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi kebunnya. Oleh karena itu, saya berharap agar petani jangan takut replanting, dan pastikanlah melakukan replanting bermitra dengan perusahaan yang tepat yang memiliki kemampuan dan komitmen yang baik untuk sukses bersama petani," imbuh Rudy.
Sebelumnya, Lidya Veronica selaku Media Relation Asian Agri menyampaikan, halal bi halal dengan media merupakan salah satu agenda tahunan perusahaan dalam rangka mempererat jalinan silaturahmi yang sudah terjalin selama ini.
Sementara itu Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang mengapresiasi acara halal bi halal yang menjadi agenda tahunan perusahaan. "Kami sudah dengar banyak peran dan manfaat kehadiran perusahaan Asian Agri di bumi Riau. Dan kali, ini kami selaku insan pers memperoleh informasi yang sangat berharga yang langsung disampaikan oleh petani kelapa sawit sejak bermitra dengan Asian Agri. Harapan saya kiranya kepedulian perusahaan terus berkesinambungan baik untuk petani maupun untuk masyarakat luas lainnya termasuk media," ungkapnya.
Laporan: Helfizon Asafei (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi