PEKANBARU (RP) - Tentang terlambatnya distribusi soal Ujian Nasional ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, HM Wardan mengaku sudah mengkoordinasikan dengan seluruh pihak di kabupaten/kota terutama daerah yang memiliki sekolah yang jauh dari jangkauan atau biasa disebut Remote Area agar bersiap sedia untuk bekerja maksimal dalam proses pendistribusian nantinya.
Karena jika naskah soal baru tiba H-2 atau Sabtu (13/4), memang akan membuat panitia di Riau kerepotan. Ditambah Riau terdiri dari beberapa pulau dan harus melewati laut, seperti daerah Indragiri Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Rohil yang memakan waktu lama menempuh perjalanan.
‘’Setibanya di Pekanbaru akan diupayakan langsung dipilah untuk pengiriman. Tim sudah kita minta bekerja penuh dalam pendistribusian nanti. Pokoknya kami akan upayakan semaksimal mungkin agar tidak terjadi keterlambatan,’’ bebernya.
Ketua UN Riau 2013, Sri Petri Haryanti menambahkan, pelaksanaan UN memang bukan lagi menjadi wewenang penuh Disdik Riau. Karena sudah bekerjasama dengan PTN dalam hal ini Unri, serta Kemenag dan Mapolda Riau. Terkait kemungkinan terburuk jika ada keterlambatan pengiriman naskah soal sehingga mengakibatkan molornya jadwal, hal itu, kata Petri, tidak perlu dikhawatirkan. Karena selain diakibatkan oleh pusat, juga perbedaan soal yang tanpa paket membuat kunci jawaban setiap soal juga berbeda sehingga tidak perlu dikawatirkan.
‘’Semisal ini ya, Pekanbaru dan Kuansing sudah memulai karena soal sudah tiba. Sementara Inhil atau Rohil baru memulai sehari setelahnya. Itu tidak ada masalah. Karena kebocoran soal tidak mungkin terjadi. Sebab soalnya berbeda-beda,’’ terangnya.
Petri yang juga menjabat Kepala Bidang SMP Disdik Provinsi Riau tersebut menambahkan, selain keterlambatan soal, pihak pusat juga terlambat dalam mentrasfter anggaran pelaksanaan UN yang bersumber dari APBN. Namun ia optimis semuanya dapat teratasi meskipun dirinya baru menjabat sebagai Ketua UN pasca mutasi di lingkungan pejabat Pemprov Riau akhir Maret lalu. ‘’Siang malam akan kami upayakan, bagaimanapunn semuanya harus sukses,’’ tegasnya.
Saat soal tiba di Pekanbaru nanti, prosedur yang akan dilakukan, kata Petri, langsung didistribusikan ke kabupaten/kota. Kalaupun nanti sampai diinapkan, akan diambil tempat di Polres setempat atau Polsek. Dari tempat diinapkan inilah kemudian Kepala Sekolah akan menjemput jelang pelaksanaan.
Dilanjutkannya, setelah pelaksanaan ujian, lembaran jawaban akan langsung dipindai melalui scanner. Pemidaian untuk tingkat SMA dilakukan oleh PTN, dan SMP dilakukan Disdik Provinsi Riau. ‘’Tingkat kelulusan sama seperti tahun lalu, 5,5,’’ singkatnya.(egp)