Laporan ENGKY PRIMA PUTRA, Pasirpangaraian
Provinsi Riau yang terdiri dari 12 kabupaten/kota, termasuk salah satu daerah di Indonesia penyumbang kabut asap. Bahkan penyebaran kabut asap tersebut sampai ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Joko Suhardianto kepada wartawan, Kamis (11/4) usai melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hot spot di sejumlah kecamatan yang ada di Rokan Hulu.
Menurutnya, di Provinsi Riau, ada tiga kabupaten yang menjadi perhatian khusus dan fokus oleh Kementan RI, yakni Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Pelalawan, karena daerah tersebut masih marak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
‘’Direncanakan Mei atau Juni mendatang, Kementan RI akan melakukan sosialisasi dan menginformasikan program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) di tiga kabupaten di Riau yang menjadi perhatian khusus tersebut,’’ ujarnya.
Dia menilai, kabut asap di Riau akibat masih maraknya masyarakat atau petani yang membuka kawasan hutan dan areal untuk dijadikan lahan perkebunan atau ladang dengan cara dibakar. ‘’Kalau dilihat areal perkebunan di Rohul, berbeda dengan Rokan Hilir dan Pelalawan. Karena arealnya non gambut, perilaku petani membuka lahan dengan sengaja membakar untuk membuka ladang masih tinggi, sehingga perilaku itu menimbulkan kabut asap di Riau,’’jelasnya.
Joko mengatakan, tiga kabupaten di Riau yang akan menjadi fokus untuk pelaksanaan sosialisasi, tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak tidak membuka lahan tanpa dengan cara dibakar.
‘’Diprediksi Juni dan Agustus memasuki musim kemarau. Biasanya pada bulan ini banyak petani yang melakukan aksi pembakaran untuk membuka lahan perkebunan atau lading. Kami harapkan secapatnya sosialisasi ini dilaksanakan di tiga kabupaten itu,’’ ujarnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul Sugiyarno SP MSi yang dikonfirmasi Riau Pos, Kamis, (11/4) menyebutkan kunjungan Dirjen Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI ke Rokan Hulu, dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadat hot spot dan rencana kegiatan sosialisasi PLTB di Rokan Hulu.
Target sosialisasi dan informasi program PLTB Kementan RI, lanjutnya, selain Rokan Hulu juga dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir, dan Pelalawan. ‘’Pak Dirjen melakukan monitoring dan evaluasi hot spot serta cek lokasi lahan perkebunan masyarakat di Rokan Hulu. Ada enam kecamatan di Rohul yang potensi melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar seperti Bangun Purba, Rambah Samo, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, Kabun, Tandun dan Bonai,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh masyarakat atau petani, sebenarnya sanksinya pidana. Meski sebagian masyarakat tidak tau Undang, tapi ke depan perlu dilakukan sistim pemberdayaan yang berkelanjutan untuk tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan perkebunan.(yls)