SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kondisi yang sangat dikeluhkan oleh masyarakat di Kepulauan Meranti terhadap dunia transportasi kapal. bagaimana tidak, tiket kapal akan langsung naik begitu saja tanpa dikoordinasikan terlebih dahulu saat harga minyak secara nasional naik.

Tetapi sebaliknya, hingga kini harga tiket kapal belum juga turun, padahal minyak secara nasional sudah diturunkan sejak awal 2016 lalu.

Seperti yang dikeluhkan Nata, Jumat (11/3). Menurutnya dalam hal ini pemerintah hanya menonton saja tanpa mempedulikan masyarakat.

“Kalau memang peduli, kenapa hingga kini belum dilakukan berbagai upaya. Sejak minyak diturunkan awal tahun sudah lebih kurang dua bulan lamanya,” katanya.

Menurutnya jika pemerintah menutup mata menimbulkan berbagai penilaian dan dugaan nantinya. Oleh sebab itu dia meminta pemerintah bisa mengambil sikap dan tindakan secepatnya.

“Nanti kalau dinilai pemerintah terima uang dari pengusaha kapal, tidak terima dan marah. Sementara faktanya tidak berbuat apa-apa,” sindirnya.

Senada dengan itu, Andi warga Teluk Belitung, Kecamatan Merbau menegaskan bahwa pemerintah sudah dikangkangi oleh pengusaha kapal.

Sebab saat menaikkan harga tiket kapal tidak perlu berkoordinasi dengan pemerintah. Sedangkan saat ini ketika pemerintah diam-diam saja, pengusaha kapal malah tetap menahan harga tiket di saat minyak sudah turun.

“Kalau begini, buat apa ada pemerintah. Sebab macam tak berfungsi. Saat harga tiket naik tak perlu permisi dengan pemerintah, sementara pengusaha tidak mau menurunkan harga tiket saat pemerintah berdiam diri,” kata dia kesal.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Hariadi MT mengaku bahwa akan segera memanggil seluruh pengusaha kapal, dan pihak terkait.

Sehingga dapat segera dibahas secara bersama dan ditetapkan tarif baru harga tiket kapal. “Nanti kita akan coba panggil dan lakukan rapat bersama untuk membahas harga tiket ini,” sebutnya.(mng)