RENGAT (RIAUPOS.CO) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0302 Indragiri Hulu (Inhu) rutin lakukan melakukan patroli terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bahkan, bersamaan dengan patroli tersebut juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak dan sanksi hukum bagi setiap orang yang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
“Patroli ini dilakukan setiap hari oleh semua jajaran di Kodim hingga ke tingkat Koramil. Sehingga apabila terjadi karhutla dapat dikoordinasikan untuk diambil langkah-langkah,” ujar Dadim 0203 Inhu Letkol Inf Edison S Sinabutar SSos, Jumat (11/3).
Dijelaskannya, patroli terhadap karhutla dipandang perlu terus dilakukan. Sebab, karhutla tidak dapat dipastikan kapan dan di mana terjadinya. Di samping itu juga, saat ini belum ada pembentukan posko di setiap desa.
Patroli rutin yang terus dilakukan terhadap daerah-daerah yang rawan terjadinya karhutla. Di mana sesuai data yang ada, karhutla lebih rawan terjadi di Kecamatan Rengat, Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Kuala Cenaku, Kecamatan Batang Gangsal dan Kecamatan Lirik.
Begitu juga sebutnya, sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak dan sanksi hukum terhadap karhutla juga dilakukan di daerah-daerah rawan kebakaran.
“Sasaran sosialisasi dampak dan sanksi karhutla terhadap masyarakat yang sedang berkumpul baik di warung kopi maupun di rumah-rumah penduduk. Karena selama ini, berdasarkan data penanganan kasus karhutla, banyak dilakukan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu imbaunya, kepada masyarakat yang akan membuka lahan tidak lagi dengan cara membakar. Sehingga dengan harapan tidak lagi terjadi kabut asap yang dapat merugikan semua pihak.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu Arifwan SSos MSi mengatakan, kebakaran lahan yang terjadi di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat pada Kamis (10/3) tuntas dipadamkan. “Hingga sore kebakaran lahan dipastikan sudah padam,” ujarnya.
Kebakaran yang terjadi di lahan masyarakat yang saat ini belum diketahui penyebabnya. “Bisa saja lahan tersebut dibakar warga dan tidak tertutup kemungkinan akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan,” sebutnya.(kas)