SELATPANJANG (RP)- Pulau Menggung yang terletak di Desa Topang, Kecamatan Rangsang, menjadi perhatian serius dari salah satu investor.
Direncanakan di pulau yang tidak berpenghuni itu akan dibangun dan dikembangkan sebagai kawasan wisata maritim terpadu.
Bahkan keberadaan salah satu pulau terluar di Kepulauan Meranti itu, sudah dua kali disurvei dan dilakukan observasi pihak invenstor dari konsorsium perusahaan resort tersebut.
Seperti yang disampaikan Tim Fasilitator Investor yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Meranti, Muzamil Baharuddin, kepada sejumlah wartawan, Ahad (11/3) di salah satu hotel di Selatpanjang, bahwa di pulau memiliki luas lebih kurang 500 hektare tersebut direncanakan akan didirikan villa, hotel, restoran bertaraf internasional dan lain sebagainya.
Namun, hal itu nantinya tergantung pula dari hasil kajian investor yang bersangkutan.
Menurutnya, Pulau Menggung tersebut sangat strategis dan mempunyai daya tarik yang dikaji dari kedekatan dengan kabupaten Tanjung Balai Karimun dan Kota Batam, Kepulauan Riau.
Bahkan, oleh tim melalui GPS telah ditarik jaraknya dengan Singapura hanya sejauh 68 mil. Namun, di samping pengkajian ke dalam air pasang atau surutnya, investor juga mengambil sampel tanah dan air untuk diuji.
‘’Bahkan, di situ juga nantinya akan dibangun dengan mengedepankan dan mengembangkan objek wisata mangrove. Termasuklah untuk membangun turap di sekiling pulau itu oleh investor. Nantinya, tamu-tamu yang datang bisa mengelilingi Pulau Menggung dengan menaiki speedboat khusus yang disediakan di sana,’’ sebut Muzamil optimis.
Sementara itu, dalam hal mendatangkan tamu akan dilakukan kerja sama dengan tour and travel.
Konsepnya lanjut Muzamil, kawasan wisata tersebut sebagai wisata tambahan dari Batam Kepulauan Riau, yang akan mendukung posisinya. Sebab, Pulau Menggung ini sebagai pintu masuk ke Meranti.
‘’Investor juga telah merancang pasar atau miniatur kawasan wisata maritim terpadu Pulau Menggung itu,’’ tambahnya.(amy)