PEKANBARU (RP) - Rencana penerapan pelayanan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 24 jam masih memiliki kendala teknis. Pasalnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau memerlukan 200 tenaga medis untuk mengimplementasikan program tersebut.
Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin kepada Riau Pos di Pekanbaru. Menurutnya, ratusan tenaga medis itu diperlukan karena penerapan pelayanan medis dengan sistem ship sore dan malam.
Jadi dari 209 Puskesmas di Riau, baru dianggarkan 25 persen untuk penerapan pelayanan Puskesmas 24 jam. Makanya, untuk tahap awal itu kita memerlukan tambahan 200 tenaga medis, paparnya.
200 tambahan tenaga medis itu terdiri dari tenaga bidan dan perawat. Nantinya, tenaga medis tersebut akan diberikan gaji sesuai dengan standar upah ketenaga kerjaan. Ya makanya keterbatasan tenaga itu secara bertahap kita tuntaskan. Insya Allah untuk tahun ini, Puskesmas 24 jam sudah dapat kita terapkan di beberapa daerah di Riau, ungkapnya.
Saat ditanyakan mengenai penerapan Puskesmas 24 jam, dia mengatakan hal tersebut disesuaikan dengan porsinya. Nantinya, penerapan akan dilakukan secara merata di seluruh kabupaten/kota se-Riau. Kita akan bagi di 12 kabupten/kota. Yang pasti akan kita prioritaskan untuk daerah lintas yang memerlukan pelayanan medis secara prima, terang mantan Humas RSUD Arifin Achmad itu.
Begitu juga untuk perekrutan tenaga medisnya, akan disesuaikan dengan keperluan. Yang jelas awal tahun 2014 ini diharapkan sudah dapat berjalan. Ini memang menjadi prioritas kita, imbuh Zainal.
Lebih jauh saat disinggung mengenai alokasi dana yang diperlukan untuk penerapan program tersebut, dia menerangkan penerapan secara keseluruhan memerlukan Rp27 miliar. Namun, yang baru disetujui DPRD hanya Rp9 miliar di APBD tahun 2014.(rio)