Instruksikan Daerah Lakukan Pemadaman

Riau | Rabu, 12 Februari 2014 - 09:40 WIB

Instruksikan Daerah Lakukan Pemadaman
Petugas melakukan pemadaman lahan yang terbakar di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Foto: Soleh Saputra/Riau Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kondisi hot spot di beberapa daerah di Riau masih berfluktuatif. Ini terlihat dengan peningkatan drastis mencapai 55 titik api untuk beberapa titik rawan di kabupaten/kota se-Riau.

Angka itu diperoleh dari pantauan satelit NOAA yang diinventisir Badan Penanggulaangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Selasa (11/2). Hot spot tersebut mengalami peningkatan dari 18 titik satu hari sebelumnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi itu disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Kaifi Azmi Selasa (11/2). Menurutnya, angka tersebut memang sudah tergolong tinggi, pasalnya sejumlah penerbangan terganggu akibat dampak peningkatan intensitas kabut asap tersebut.

Dia mengatakan, puluhan titik api itu paling banyak ditemukan di Kabupaten Bengkalis.

‘’Kami baru meng-update data hot spot di Riau. Dari data yang kami peroleh memang terjadi peningkatan yang cukup tinggi,’’ tuturnya.

Saat ditanyakan mengenai peningkatan yang dimaksud, dipaparkan Kaifi, di Kabupaten Bengkalis ditemukan sebanyak 19 titik api. Kemudian disusul, Kota Dumai sebanyak 10 titik api. Lalu, Kabupaten Siak dan Pelalawan masing-masing delapan titik.

Tidak hanya itu, di Kabupaten Kepulauan Meranti lima titik, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dua titik api. Selainnya, tidak ditemukan titik api.

Saat ditanyakan mengenai penyebab peningkatan angka hot spot tersebut, dia mengaku tidak mengetahui penyebab pastinya. Namun, dia sudah menginstruksikan tim reaksi cepat untuk turun melakukan pemadaman.

‘’BPBD kabupaten/kota juga harus proaktif. Jadi penanganan dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Penanganan memang harus perlu cepat dilakukan, pasalnya sudah mulai berimbas pada aktifitas masyarakat. Ini saja, saya tidak bisa ke Jakarta, karena penerbangan terganggu,’’ imbuh Kaifi. (rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook