Pecandu Narkoba Direhabilitasi Gratis

Riau | Rabu, 12 Februari 2014 - 09:02 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Maraknya penyalahgunaan narkoba saat ini sudah makin memprihatinkan.

Menurut catatan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN), hingga saat itu penyalahguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 4 juta orang. Angka itu di tahun 2015 diprediksi akan semakin bertambah hingga mencapai angka 5,1 juta orang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Kepala BNNP Riau Drs Bambang Setiawan melalui Staf Penyuluh Alpian Alimudin saat memberikan materi dalam kegiatan Focus Group Discution (FGD) dengan tema ‘’Selamatkan Pengguna Narkoba dengan Rehabilitasi’’ di Kantor Dispenda Provinsi Riau, baru-baru ini. Dikatakannya, untuk mengatasi hal tersebut tentunya tidak hanya bisa dilakukan oleh pihak BNN atau Polri saja.

‘’Perlu dukungan dari semua pihak untuk mengatasi ini, salah satunya adalah hari ini kita memberikan pengetahun tentang bahaya narkoba kepada para pegawai yang nantinya akan menyosialisasikan bahaya narkoba mulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar,’’ ujar Alpian.

Lebih lanjut dikatakannya, upaya yang kini gencar dilakukan pihaknya untuk mengurangi bahkan memberantas penyalahguna narkoba adalah rehabilitasi.

Di Pekanbaru sendiri telah ditunjuk tiga rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan bagi para penyalahguna narkoba. Di antaranya Rumah Sakit Jiwa Tampan, RS Petala Bumi dan RS Bhayangkara Polda Riau.

‘’Jika ingin direhabilitasi, masyarakat dapat mendatangi rumah sakit rujukan tersebut dan gratis atau tidak dipungut biaya. Sekali lagi tujuannya adalah untuk direhabilitasi bukan untuk ditahan,’’ jelas Alpian.

Salah seorang peserta, Linda menyambut baik kegiatan tersebut. Selain menambah wawasan tentang narkotika, dirinya juga mengetahui bahwa penyalahguna narkoba itu boleh direhabilitasi dan gratis.

‘’Bagus sekali ya, karena saat ini narkoba sudah menjamah semua kalangan. Jadi memang sangat penting sekali acara seperti ini,’’ paparnya.

Selain kegiatan diskusi, pada acara tersebut juga dilakukan tes urine kepada para pegawai Dispenda yang nanti hasilnya akan diserahkan kepada pimpinan. Jika ada yang positif, langkah yang akan diambil tetap pada rehabilitasi.(s)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook