JAKARTA (RIAUPOS.CO)- Hingga Selasa (11/2) surat keputusan (SK) pelantikan Gubernur Riau (Gubri) terpilih belum turun dari presiden. Namun demikian, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah merencanakan pelantikan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman 19 Februari 2014 mendatang.
Hal ini dikatakan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Didik Suprayitno saat dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (11/2).
‘’Direncanakan pelantikan tanggal 19 Februari. Tapi SK-nya belum keluar,’’ kata Didik di Jakarta.
Menurutnya, saat ini Kemendagri masih menunggu penandatanganan SK pelantikan Gubernur Riau tersebut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat itu sudah disampaikan Mendagri ke Presiden pekan lalu.
Dikatakan, perencanaan tanggal pelantikan itu masih pembicaraan di internal Kemendagri. Namun hal itu belum bisa dipastikan karena sampai saat ini SK dari Presiden belum turun. ‘’Undangan dari DPRD Riau juga belum ada. Karena ini masih pembicaraan dengan Dirjen Otda,’’ jelasnya.
‘’Jika SK tersebut keluar, nantinya Gubri dan Wagubri akan dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden di Pekanbaru, Riau,’’ ujarnya.
Sementara itu Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri), Prof Djohermansyah Djohan saat dikonfirmasi Riau Pos terkait progres usulan SK pelantikan mengatakan belum turun sebagai keppres.
Menurutnya memang belum diteken Presiden sehingga belum ada turun ke Mendagri. Sebab sebagai Dirjen Otda Kemendagri, diyakini Djohermansyah apa yang diperlukan sekarang memang turunnya keppres.
Sehingga pihak Sekretariat Negara (Setneg) RI, Kemendagri RI dan Pemprov Riau dapat segera menyesuaikan dan menetapkan jadwal. ‘’Sampai sekarang belum diteken,’’ jawabnya singkat kepada Riau Pos.
Walaupun demikian, menimbang waktu yang sudah semakin dekat dengan jadwal yang dirancang KPU Riau yakni awalnya pada 20 Februari, Pj Gubri mengungkapkan bisa saja lebih cepat dari jadwal tersebut jika semua proses berjalan baik.
Djohermansyah diperkirakan kembali hari ini bersama Sekdaprov ke Pekanbaru. Sebab besok, Kamis (13/2) seluruh unsur kepanitiaan akan melakukan tinjauan kembali ke lokasi pelantikan, Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
‘’Kamis akan dilakukan peninjauan ulang. Berikut mematangkan seluruh bagian acara, jelang gladi bersih dilaksanakan,’’ katanya.
Terkait dengan rencana pelantikan Gubri dan Wagubri, panitia pelantikan menetapkan jadwal gladi bersih dalam rangka persiapan terakhir pada 18 Februari.
Karena jadwal tentatif pelantikan pada 19 Februari sambil menunggu keppres.
Hal tersebut merupakan hasil rapat persiapan yang dilakukan panitia pelantikan, Selasa (11/2) di ruang rapat Sekdaprov Riau itu dipimpin Sekwan DPRD RIau, Zulkarnain Kadir.
Berdasarkan informasi dari Bidang Humas Panitia Pelantikan, Fahmizal dalam rapat kemarin, pembahasan dalam mematangkan persiapan terus dimaksimalkan.
‘’Selain itu juga diputuskan gladi kotor dilakukan pada 17 Februari dan gladi bersih pada 18 Februari. Dengan estimasi pelantikan tentatif hingga sekarang pada 19 Februari,’’ ujarnya menjawab Riau Pos.
Disinggung mengenai keppres apakah sudah diteken atau belum, Kepala Biro Humas Setdaprov Riau tersebut menambahkan memang belum ada informasi resmi dari Jakarta. Sebab hingga berita ini diturunkan unsur pimpinan, seperti Pj Gubri, Djohermansyah Djohan, Sekdaprov Riau, Zaini Ismail masih berada di Jakarta.
‘’Kami anggap 19 Februari menjadi jadwal pelantikan sambil menunggu resminya. Karena pembahasan di Kemendagri disiapkan pada jadwal tersebut,’’ sambungnya.
Mantan Sekretaris BKD Riau tersebut menambahkan, terkait persiapan yang dilakukan pada rapat kemarin, seluruh bagian tetap dijadikan prioritas. Sehingga kesiapan masing-masing seksi benar-benar berjalan.
‘’Mulai dari keseluruhan acara harus benar-benar matang. Seperti kesenian, Humas, konsumsi, pengatur tamu, seluruhnya dibahas dan akan dimantapkan pada peninjauan nanti,’’lanjutnya.
Annas Masih Menunggu
Bupati Rokan Hilir Annas Maamun yang juga telah ditetapkan KPU sebagai gubernur Riau Periode 2013-2018, mengungkapkan persiapan untuk menjelang pelantikan dirinya masih menunggu keluarnya keppres dari presiden.
Hal ini disampaikan bupati pada saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan pemerintahan Kabupaten Rohil sekaligus silaturrahmi dengan lurah/penghulu dan RT/RW Kecamatan Bangko, Sinaboi, di gedung serba guna, Bagansiapiapi, Senin (10/2).
‘’SK sudah naik ke presiden. Mudah-mudahan pada tanggal 19 atau 20 nanti sudah bisa dilantik,’’ kata Annas Maamun.
Diterangkannya, proses yang dilalui terlebih dahulu harus diusulkan oleh DPRD bahwa bupati berhenti dari jabatannya. ‘’Jadi Gubri itu nantinya berdasarkan SK presiden. Sebelumnya Annas diberhentikan sebagai Bupati Rohil tapi setelah menjadi Gubri. Jangan terbalik, habis kawan,’’ kata Annas bercanda.
Dikatakannya, begitu telah sah diberhentikan barulah diangkat H Suyatno sebagai Pj Bupati. ‘’Jadi SK saya duluan diangkat sebagai Gubri, baru Pak Yatno diangkat sebagai bupati. Itupun nantinya setelah DPRD bersidang menetapkan Pak Yatno sebagai bupati. Tentu saya yang melantik Pak Yatno,’’ kata Annas Maamun.
Menurut Annas Maamun, bila masa jabatan Wakil Bupati kurang dari 18 bulan, maka secara otomatis naik sebagi bupati tidak perlu dicarikan wakil bupati/pasangannya.
Tapi bila lebih dari 18 bulan (1,5 tahun), maka tak perlu didampingi wakil bupati. Sementara itu, masa bakti Suyatno masih 2 tahun enam bulan lagi, sehingga perlu ditetapkan calon wakil bupati.
Terpisah, anggota DPRD Rohil Darwis Syam, yang juga wakil ketua Golkar Rohil mengatakan untuk penetapan wakil bupati melalui mekanisme persidangan di DPRD. ‘’Akan ada dua calon wakil bupati yang diajukan dari partai pengusung pasangan Annas-Suyatno. Maka selanjutnya DPRD menetapkan salah satu di antaranya sebagai wakil bupati mendampingi H Suyatno yang naik menjadi bupati Rohil,’’ kata Darwis.
Sekretaris KPUD Rohil Andi Rahman dihubungi dan dikirimkan SMS, untuk dimintai keterangan tentang tahapan-tahapan proses pengantian Annas-Suyatno, belum memberikan keterangan.(fat/egp/fad)