SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Saat ini jika hanya mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD), maka Kepulauan Meranti tidak akan mampu menjalankan operasional daerah. Sehingga sangat diperlukan bantuan anggaran dari pusat.
Oleh sebab itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kepulauan Meranti Mohammad Aza Fahroni menegaskan, bahwa untuk mendapatkan anggaran dari pusat sebesar-besarnya, diperlukan lobi-lobi. Sehingga nantinya anggaran daerah bisa terus bertambah dan lebih besar setiap tahunnya.
“Jadi kita sangat memerlukan anggaran perjalanan dinas itu untuk meminta tambahan dana dari pusat. Sehingga nantinya daerah cukup punya anggaran besar dalam membiayai keperluan dan pembangunan daerah,” ungkapnya, Senin (11/1).
Aza menjelaskan selama ini ada persepsi bahwa anggaran perjalanan dinas itu digunakan untuk berjalan-jalan. Padahal perjalanan dinas itu adalah untuk biaya perjalanan ke Jakarta dan mendatangi pemerintah pusat dalam urusan meminta bantuan anggaran atau program bagi daerah.
“Jadi bukan untuk berjalan-jalan. Kalau ada yang memang menggunakannya untuk berjalan-jalan itu penyalahgunaan. karena guna sebenarnya adalah untuk melakukan lobi ke pusat dalam meminta bantuan tambahan anggaran,” tegasnya.
Bayangkan saja, sebut Aza jika Pemkab Meranti hanya mengandalkan anggaran dari PAD saja. Tentunya tidak akan cukup.
Dirincikannya selain mendapatkan anggaran dari Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat, Pemkab Meranti juga berpeluang mendapatkan Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan sumber-sumber lainnya yang bisa didapatkan dengan cara melobi.(amy)