KOTA (RIAUPOS.CO) - Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifar) Riau menggelar seminar internasional dengan tajuk Internasional Conference on Pharmaceutical Science and Practice (ICPSP), di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis-Jumat (6-7/12).

Ketua Stifar Riau Prof Dr Bustari Hasan MSc mengatakan, peserta seminar yang berasal dari 8 negara tersebut, juga membuka ruang dengan Stifar untuk melakukan kerja sama.

Bahkan, seluruh narasumber mengatakan bahwa acara tersebut sangat bagus dan mereka respek dengan Stifar. Contohnya seperti narasumber dari Iran mereka ingin pertukaran mahasiswa, pertukaran jurnal dan saling mengisi hasil publikasi riset dengan Stifar.

Tidak hanya itu, lanjut Prof Bustari, narasumber dari Malaysia juga membuka peluang bagi Stifar untuk dosen-dosennya melanjutkan program S3 di Malaysia. Termasuk juga beberapa negara peserta lainnya seperti Jepang, Bangladesh, India, Pakistan dan Thailand.

Selain itu, untuk riset obat dan pengembangan bahan obat masih sangat diperlukan untuk di Indonesia. Jika bisa, pihaknya juga menginginkan ada pengembangan kawasan hutan di Riau yang bisa dijadikan pengembangan kawasan tanaman obat.

“Jadi setelah acara tersebut, peluang kerja sama Stifar dengan universitas kesehatan yang ada di Asia semakin terbuka lebar. Pihak universitas kesehatan di sana juga tahun depan mengundang kami untuk bisa hadir di sana. Karena konsen kami yakni di sumber obat bahan lokal, untuk itu kami dalam waktu dekat juga akan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk bisa mendapatkan dukungan dengan rencana tersebut,” sebutnya.(ayi)