SEIMANDAU (RP) - Masyarakat Kecamatan Sei Mandau, yang melintas di Jalan Sei Mandau-Tualang mengeluhkan pohon milik perusahaan sering tumbang dan menutupi jalan. Mereka meminta agar pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Sei Mandau, agar menggunakan batas jarak aman penananaman pohon dengan batas as jalan.

Tumbangnya pohonn sampai menutupi jalan tidak saja mempersulit warga Sei Mandau yang akan melintasi jalan tersebut menuju ke Kecamatan Tualang, namun juga telah menimbulkan korban jiwa lakalantas, karena menabrak pohon tumbang ketika melintas menggunakan sepeda motor.

‘’Sudah kerap kali pohon tumbang menutupi jalan, karena jalan tersebut akan dilalui masyarakat, maka masyarakat yang membersihkan. Bahkan akibat pohon tumbang beberapa hari lalu, saat pulang malam warga menabrak pohon yang tumbang,’’ jelas Asril Amran, salah seorang warga yang mengaku membersihkan pohon yang tumbang saat akan melintas menuju Perawang.

Menurut Asril yang juga Kepala Desa Muara Bungkal Sei Mandau, seharusnya dalam menanam pohon, hendaknya perusahaan juga memperhatikan faktor keselamatan orang banyak. Karena jarak tanam dengan jalan begitu dekat, sehingga jika dahan pohon atau pohon yang tumpang maka seketika jalan akan tertutup oleh tumpangan pohon tersebut.

Dikhawatirkan saat pohon tersebut tumpang yang melintas akan tertimpa, maupun malam ada warga yang melintas, tumpangan pohon itu tidak terlihat. Hal ini sudah banyak dialami warga setempat yang sering mengalami laka-lantas saat lewat malam hari.

Oleh karena itu, dia berharap agar pihak perusahaan yang bersangkutan agar saat melakukan penanaman dapat memperhatikan jarak batas yang cukup aman dengan jalan umum. ‘’Dengan adanya jarak batas aman tentu masyarakat tidak mengkhawatirkan tumpangnya pohon kebadan jalan lintas. Masyarakat pun merasa tenang melintas jalan tersebut,’’ ungkapnya Asril.(wik)