DURI (RIAUPOS.CO) - Aksi balapan liar di jalan umum kembali meresahkan warga Duri. Hal itu dikeluhkan pemuka masyarakat setempat H Selamat Simamora melalui Riau Pos, Rabu (10/10).

“Balapan liar kini sudah sangat meresahkan warga. Itu terjadi terutama setiap Sabtu malam. Lokasinya di seputaran kawasan Simpang Geroga, Duri. Warga dan pengguna jalan merasa sangat tidak nyaman,” kata anggota Dewan Syura FPI Riau ini.

Diakui Simamora, ia sering mangkal di sebuah warung di area setempat pada Sabtu malam. Obrolan ala kedai kopi dengan rekan-rekannya pun sering terganggu oleh suara bising balapan liar nan memekakkan telinga.

Tak hanya itu, lanjut Simamora, kenyamanan pengguna jalan umum pun menjadi terganggu. Padahnya, jalau tidak kena langgar, bisa melanggar anak-anak yang lagi balapan liar tersebut. Keduanya sama-sama berisiko tidak enak bagi pengguna jalan yang kebetulan melintas.

Diakuinya, sudah banyak warga yang resah lalu melapor serta minta tolong ke pengurus FPI setempat. Tapi terus terang FPI tidak mampu untuk menertibkan itu.

“Makanya, kami menyusun jari sepuluh, sebelas dengan kepala kepada Kapolres Bengkalis. Mohonlah Pak Kapolres memerintahkan anggota untuk menertibkan dan menindak aksi balapan liar tersebut. Jangan dibiarkan aksi balapan liar ini merajalela,” pintanya.

Ditambahkannya, pemberantasan balapan liar itu memang tidak mudah. Apalagi, para pelaku suka kucing-kucingan dengan petugas polisi. Suatu kali saat personel Polantas turun patroli, gerombolan pebalap liar langsung menghilang.

“Baru saja Polantas pergi, mereka beraksi lagi. Jadi untuk memberantasnya diperlukan kesabaran dan tindakan pencegahan secara berkesinambungan,” ucap Simamora.

Ia juga amat menyesalkan program pembangunan Duri Road Race di Jalan Stadion, Duri yang hingga kini tak kunjung tuntas. Itu dibangun di zaman H Herliyan Saleh jadi bupati.(sda)