Bupati Gaungkan Siak The Truly Malay

Riau | Jumat, 11 Oktober 2013 - 09:52 WIB

JOGJAKARTA (RP) - Siak the Truly Malay (STTM) yang kini jadi ikon Siak digaungkan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, saat jadi pembicara di Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) yang mengusung tema ‘’Kebudayaan untuk Keindonesiaan’’ di Hotel Royal Ambarukmo Jogyakarta, Kamis (10/10).

Di hadapan peserta kongres, ia mengatakan, sebagai pusat sejarah dan pusat budaya Melayu yang ada di Riau, warisan itu sampai sekarang masih terjaga. Bahkan Pemkab juga telah mengajukan pada kemeterian untuk menjadikan Siak sebagai Heritage City.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kata dia, Indonesia adalah bangsa yang memiliki struktur sangat kuat yang dibangun dari rangkaian elemen budaya daerah yang bersatu menjadi suatu bangunan kebudayaan yang berdaulat yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Bangunan kebudayaan tersebut akan tetap kokoh sepanjang elemen-elemen budaya daerah sebagai pendukungnya tidak mengalami disintegrasi.

 “Kami komit mempertahankan budaya Melayu yang merupakan salah satu elemen pembentuk budaya bangsa,” kata Syamsuar.

Sejarah telah membuktikan, perkembangan kerajaan Siak sangat pesat. Daerah yang menjadi wilayahnya meliputi sebagian besar wilayah Provinsi Riau saat ini serta memiliki wilayah jajahan ke arah barat meliputi Temiang, Langkat, Asahan, Deli, Serdang, Perbaungan, Bilah-Panai, Batubara. Kea rah timur meliputi Pelalawan dan memiliki pengaruh hingga ke wilayah Riau Lingga dan Sambas Kalimantan.

Pesatnya bidang pemerintahan di kerajaan Siak, diikuti pesatnya perkembangan kebudayaan. Pengaruh budaya Melayu Siak berkembang ke seluruh daerah kekuasaannya dan kawasan yang memiliki hubungan dagang dengannya.

Kata dia, kebudayaan Melayu seperti yang telah diuraikan di atas telah terbukti menjadi elemen pendukung konstruksi budaya bangsa Indonesia. “Bahasa Melayu, yang sejak semula telah menjadi bahasa pemersatu (lingua Franca), telah dijadikan bahasa resmi bangsa Indonesia,” jelasnya.

Saat ini budaya Melayu telah mewarnai budaya Bangsa dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan budaya-budaya lain di Indonesia.

Dalam hal ini, tak ketinggalan Kabupaten Siak, yang memiliki sejarah peninggalan sebagai pusat Kerajaan Melayu Siak Sri indrapura berazam untuk mempertahankan diri sebagai pusat peradaban dan pengembangan budaya Melayu nusantara.

Peradaban budaya Melayu dimanifestasikan dalam berbagai bentuk dan sisi kehidupan masyarakat, baik pada tataran nilai dan perilaku maupun dalam simbol-simbol peradaban Melayu.

Kongres kebudayaan nasional, empat kepala daerah;  dua gubernur DKI Joko Widodo dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Lasin Limpo, dan dua bupati, bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan Bupati Wakatobi Hungua.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook