Pemblokiran Jalan Maredan Berlanjut

Riau | Kamis, 11 Oktober 2012 - 10:18 WIB

Laporan WIWIK WIRDANINGSIH, Perawang wiwikwirdaningsih@riaupos.co

Masyarakat Desa Maredan, Kecamatan Tualang, Siak masih memblokir Jalan Abdullah yang merupakan akses penting bagi perusahaan, terutama PT Arara Abadi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan masyarakat memblokirnya dengan portal, Rabu (10/10). Mereka melakukan itu karena tuntutan untuk pengaspalan jalan tidak digubris.

Penutupan jalan menggunakan portal dilakukan setelah melalui musyawarah terlebih dulu bersama perangkat dan kepala desa. Portal baru akan dibuka hanya pada kendaraan operasional perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pengaspalan jalan dengan dana sharing.

“Kita sepakat akan menutup akses jalan desa dengan portal. Hanya mobil perusahaan yang menyatakan setuju memperbaiki jalan dibolehkan lewat. Bagi yang belum menandatangani kesepakatan bersama silakan lewat jalan lain,” tegas Kepala Desa Maredan, Sunani.

Dikatakan Sunani, masyarakat hanya menuntut pengaspalan jalan yang dilalui oleh sejumlah mobil operasional perusahaan. Masyarakat selama ini telah menderita, apalagi terdapat sekolah TK, SD dan Puskesmas pembantu.

Karena setiap melintasi jalan desa dari kendaraan tersebut akan menebarkan debu tebal dan jika hujan jalan menjadi becek.

Menurut Sunani, sudah selayaknya masyarakat Desa Maredan menuntut haknya agar perusahaan memperbaiki jalan yang setiap saat digunakan kendaraan operasional perusahaan silih berganti keluar masuk desa.

Masyarakat Maredan, tambah Sunani, telah cukup lama menuntutdan memperjuangkan perbaikan jalan poros desa. Namun hingga kini belum juga terealisasi oleh perusahaan yang menggunakan jalan tersebut.

“Kita akan menutup jalan selamanya bagi perusahaan yang tidak membantu perbaikan jalan tersebut. Masyarakat sudah cukup bersabar selama ini, maka inilah aksi masyarakat desa,” ungkapnya.

Terkait tidak lagi beroperasinya fery penyeberangan PT Arara Abadi yang bererimbas pada angkutan kendaraan alat berat yang biasa menggunakan jasa fery, Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia Kabupaten Siak, Nasran meminta agar pihak dinas terkait untuk memperketat pengawasan di Jembatan Sultan Syarif Hasyim Perawang.

“Aksi penutupan jalan Desa Maredan terimbas juga kepada kondisi jembatan Perawang. Karena akibat penarikan fery penyeberangan PT AA dikhawatirkan kendaraan alat berat dari perusahaan lain melewati jembatan tersebut,” papar Nasran.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook