PEKANBARU (RP) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan akan membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau, Selasa (11/9) malam ini.
Kemarin (10/9), sesaat setelah tiba dari lawatannya ke Mongolia dan menghadiri KTT APEC di Rusia, Presiden mendapat laporan mengenai persiapan PON dari Wakil Presiden Boediono yang sebelumnya mengecek langsung ke Pekanbaru, Senin (9/9).
Tadi (kemarin, red) dilaporkan Wapres bahwa semua sesungguhnya baik dari segi fasilitas infrastruktur maupun kesiapan keseluruhan penyelenggaraan PON, ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrian Pasha di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin.
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, PON siap dibuka secara resmi oleh presiden. Itu merujuk dari apa yang dilaporkan Pak Wapres, kata Julian.
Menpora Andi Mallarangeng yang juga ikut menyambut kedatangan SBY di Bandara Halim Perdanakusuma juga menegaskan kesiapan penyelenggaraan dan pembukaan PON.
Kendala yang sempat dihadapi seperti masalah air dan listrik di wisma atlet, kata Andi, sudah berhasil diatasi. Begitu juga dengan venue-venue pertandingan.
Dari 54 venue, hanya dua yang disebutnya cukup minimalis, yakni menembak dan futsal. Minimalis tapi fungsional. Tapi yang 52 venue lainnya tidak ada masalah, kata Andi.
Mendagri : Ini Pekerjaan Luar Biasa
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia memberikan apresiasi atas kesiapan Pelaksanaan PON di bumi melayu lancang kuning.
Ini pekerjaan yang luar biasa. Sewaktu saya datang dua bulan lalu masih banyak pengerjaan yang perlu mendapatkan perhatian. Saat ini, saya melihat sudah hampir siap secara keseluruhan, ujar Mendagri, Gamawan Fauzi disela-sela peninjauan di Stadion Utama, Senin (10/9).
Dia menilai, main stadium yang dimiliki Riau merupakan yang terbaik se Indonesia. Pengembangan infrastruktur tersebut tidak akan dimiliki jika Riau tidak menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional.
Saya hampir melihat seluruh daerah, mungkin di Riau ini yang terbaik se Indonesia, imbuhnya.
Gamawan mengaku kecewa jika kekurangan yang ada terlalu dibesar-besarkan. Sehingga, perkembangan besar yang sudah diraih seolah-olah tidak dihargai.
Saya tidak suka, kalau kurang sedikit, tetapi terlalu dibesar-besarkan. Sementara yang baik tidak diinformasikan. Kita harus menghargai yang telah bekerja keras, tegas Mendagri.(jpnn/egp/h/rio/ila)