Kalau ada pemilihan bupati yang menepati janji kampanyenya, maka Bupati Kampar H Jefry Noer adalah salah seorang pemenangnya.
Pasalnya, belum setahun menjabat di periode 2011-2016, janji kampanye soal zero kemiskinan, sudah diwujudkan Bupati asal Partai Demokrat ini.
Untuk mewujudkan janji zero (nol) kemiskinan di Bumi Serambi Makkah Kampar itu, banyak sudah program pemerintah daerah yang dibuat dan direalisasikan oleh Jefry Noer, yang dikampanyekannya sebagai lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar.
‘’Meski saya sadar, bagi sebagian orang kalimat zero kemiskinan di Kampar itu terdengar bombastis, provokatif bahkan jumawa, namun saya yakin sepenuhnya, impian ini akan terwujud dalam jangka waktu tidak begitu lama: maksimal dua tahun saja,’’ ujarnya.
Kampar menuju zero kemiskinan adalah program realistis dan terukur untuk masa mendatang.
Tidak hanya mematri rancangan dalam tataran teoritis, namun juga dilandasi hikmah sejumlah pengalaman masa lalu.
Terutama saat menjalankan program serupa kala menjabat Bupati Kampar dalam rentang 2001-2006.
Program utama Kampar menuju zero kemiskinan ini diwujudkan dengan menjadikan potensi ekonomi masyarakat sebagai sasaran pengembangan.
Pengembangan potensi-potensi tempatan itu, tentunya diharapkan menjadi katalisator pengembangan masyarakat dalam tataran yang lebih multidimensional.
Tak hanya bagi masyarakat Kampar, namun juga berimplikasi positif bagi masyarakat Riau. ‘’Insya Allah. Perubahan tidak cukup dengan parameter seberapa besar keinginan kita untuk merubah keadaan, tetapi lebih ditentukan oleh seberapa nyata tindakan yang telah kita laksanakan,’’ imbuhnya.
Dalam menjalankan organisasi pemerintahan agar dapat terlaksana dengan arah tujuan yang jelas, terukur dan berkesinambungan, maka perlu disusun Iangkah dan strategi dalam sebuah program pembangunan. Program ini merupakan suatu kerangka pemikiran untuk mewujudkan sebuah visi dan misi untuk membangun Kabupaten Kampar dengan ‘’Lima Pilar’’ sebagai pondasi dan bingkainya. Kelima pilar tersebut adalah: 1) Peningkatan Akhlak dan Moral, 2) Meningkatkan Ekonomi Rakyat, 3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, 4) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, dan 5) Meningkatkan Infrastruktur.
Pilar Pertama: Peningkatan Akhlak dan Moral
Rasululah SAW diutus oleh Allah SWT ke bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Akhlak dan moral manusia sangat menentukan masa depan daerah dan bangsa. Bagaimana jadinya jika pemimpin mempunyai akhlak dan moral yang tidak baik, sementara akhlak rakyatnya juga tidak baik?
Menurut Bupati Jefry, pemimpin yang mempunyai akhlak dan moral tidak baik, niscaya akan terjadi bencana dasyat terhadap rakyatnya.
Korupsi besar-besaran akan terjadi, kemiskinan akan melanda, maksiat akan menjadi-jadi, judi dimana-mana, minuman keras dijual bebas.
Kalau sudah semuanya bebas, niscaya rakyat akan sengsara karena ketentraman dan kemakmuran tidak terjaga.
Krisis akhlak dan moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dapat berdampak pada rendahnya taraf dan kualitas kehidupan masyarakat sehingga perlu adanya benteng yang kokoh sebagai landasan dalam mengelola semua potensi yang dimiliki dengan baik dan benar sehingga melahirkan SDM yang kuat dan pintar. Peningkatan akhlak dan moral yang pertama dilakukan adalah peningkatan akhlak dan moral bupati beserta jajarannya sampai ke tingkat di bawahnya, yakni kepala desa beserta jajarannya.
Upaya peningkatan akhlak dan moral itu dilakukan dengan cara melakukan salat lima waktu berjamaah dan melakukan safari pembangunan.
Selain itu mengurangi kegiatan yang banyak mengundang mudharat seperti menghapuskan program senam pagi diganti dengan Subuh berja-maah dilanjutkan gotong royong bersama membersihkan tempat-tempat yang kotor.
Kemudian memberi pelatihan kepada para guru tentang bagi-mana meningkatkan akhlak dan moral serta melakukan razia bagi PNS dan Dinas yang sering berada di cafe-cafe atau diskotik.
Salat lima waktu berjamaah dilakukan sesuai dengan tingkatannya, dimana Bupati dengan jajarannya salat berjamaah di Masjid Kabupaten, Camat di Masjid Kecamatan, Kades di Masjid Desa.
Semuanya disesuaikan dengan tempat tinggal dan tugas mereka. Melaksanakan pengajian mingguan di setiap masing-masing kantor Instansi Pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke tingkat kelurahan/desa.
Safari pembangunan dilakukan mulai tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa. Di tingkat kabupaten, bupati akan membawa jajarannya untuk safari pembangunan ke desa-desa dengan cara melakukan i’tikaf di masjid-masjid.
Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan merasakan bagaimana rasanya kesulitan yang dirasakan oleh masyarakat.
Untuk itu pembangunan akhlak dan moral merupakan pilar yang pertama untuk pembangunan dalam mewujud Kabupaten Kampar sebagai Negeri Serambi Makkah-nya Riau.
Bagi Bupati Jefri, pembangunan akhlak dan moral merupakan pondasi yang harus ditanam dalam sanubari setiap manusia. Membangun akhlak dan moral yang baik melahirkan pemimpin yang amanah, tidak korupsi, tidak berbuat maksiat, tidak bermain judi dan tidak suka melihat rakyatnya sengsara. Kita bisa melihat sekarang ini akibat dari pemimpin yang tidak mempunyai akhlak dan moral.
Banyak yang akhirnya tersangkut masalah hukum karena korupsi.
Ada yang diperiksa oleh kejaksaan, polisi dan KPK. Semua wajahnya lesu saat diperiksa dan tidak sedikit pula yang sudah dijatuhi hukuman oleh ketukan palu hakim.
Pilar Kedua: Peningkatan Ekonomi Rakyat
Pilar peningkatan ekonomi rakyat merupakan pilar yang menyangkut kesinambungan kelangsungan hidup manusia. Manusia sangat membutuhkan hidup yang layak.
Setidaknya kebutuhan pokok harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Persoalan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah pengangguran dan kemiskinan. Bupati Jefry sangat meyakini bahwa kemiskinan akan membuat seseorang dekat dengan kekufuran.
Pengurangan-pengangguran dan meningkatkan ekonomi lemah menjadi mantap merupakan pembangunan skala prioritas dengan cara memberikan dana bergulir kepada masyarakat.
Rakyat harus diberikan pendidikan dan latihan untuk berusaha dan pinjaman dana bergulir. Melalui program peningkatan ekonomi rakyat ini setiap bulan bisa mengurangi angka pengangguran sebanyak 7.200 orang.
Angka tersebut didapat dengan perhitungan sebagai berikut: 240 orang dilatih setelah dilatih mereka pulang ke desa dan 1 orang yang sudah dilatih membina 10 orang di desa.
Dari 240 x 10 orang menjadi 2.400 orang, 1 usaha memerlukan tenaga kerja minimal 3 orang akan menjadi 2.400 x 3 orang.
Sehingga akan mengurangi pengangguran sebanyak 7.200 orang perbulan. program ini akan diletakkan di enam SKPD yaitu, Dinas Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM serta Dinas Peternakan.
Setelah lulus dari pelatihan pertanian terpadu, kelompok tani tersebut diberikan pinjaman dana bergulir dari pemerintahan Kabupaten Kampar. Petani tersebut terus dikontrol, dibimbing dan diberikan motivasi.
Setelah petani tersebut berhasil, maka dianjurkan bermitra dengan bank konvensional untuk mendapat kucuran kredit dari bank tersebut.
Pada pilar ini, Bupati Jefry akan membuat program pelatihan yang intensif terhadap guru dengan cara mendatangkan instruktur pengajar bertaraf nasional dan internasional supaya pendidikan Kabupaten Kampar sejajar dengan di Pulau Jawa.
Ia ingin Kabupaten Kampar sebagai kota pendidikan dan membangun sekolah unggulan terpadu di atas lahan 100 hektare mulai dari, SMP, SMA, sampai ke universitas dengan wawasan entrepreneursip yang berstandar nasional dan internasional.
Di sekolah tersebut dipakai sistem kurikulum terpadu dengan pembagian 30 persen teori dan 70 persen praktik.
Bagi yang beragama Islam, malamnya belajar Alquran dan Hadist dengan target pencapaian tamat SMP hafal 14 Juz, SMA hafal 21 Juz, dan tamat universitas harus hafal Alquran.
Mereka yang dididik di sekolah tersebut akan menjadi calon pemimpin masa depan Kabupaten Kampar mulai dari bupati sampai kepala desa.
Menaikan tunjangan guru menjadi skala prioritas. Jika tahun 2006 tunjangan guru sebesar Rp1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan, maka tahun 2012 akan naik Rp2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah) per bulan. Selain itu, Guru Honor, MDA dan guru komite akan diberikan juga tunjangan.
Selain itu, pemerintah akan menyiapkan sarana prasarana penunjang dan pendukung sekolah. Mengenai biaya sekolah diatur dengan baik dan bagi yang tidak mampu biaya sekolah akan gratiskan, bagi yang setengah mampu maka akan membayar setengah dan biaya sekolah dan bagi yang mampu harus membayar biaya sekolah keseluruhan.
Bagi anak yang berprestasi akan mendapatkan beasiswa, diperuntukan untuk dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian diharapkan Kabupaten Kampar dapat menyandang prediket sebagai Kota Pendidikan.
Pilar Keempat: Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan faktor terpenting. Di dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan merupakan faktor penentu dalam menjalankan segala aktifitas.
Untuk itu pembangunan di bidang kesehatan merupakan syarat mutlak yang harus dilaksanakan.
Bila dilihat secara geo-grafis, maka untuk pembangunan kesehatan akan dibangun pusat-pusat di setiap desa dan juga akan dibangun puskesmas plus (rumah sakit mini) di setiap daerah pemilihan.
Puskesmas plus yang dimaksud bukan seperti Puskesmas biasanya, tapi Puskesmas yang mempunyai ruang rawat inap dan dilengkapi dengan alat kesehatan yang memadai.
Selain itu keberadaan dokter spesialis di puskes-mas plus menjadi prioritas utama dan ditambah tenaga medis pendukung lainnya yang profesional dibidangnya.
Bagi masyarakat yang tidak mampu semua biaya pengobatan akan digratiskan dan dalam pengurusan Jamkesda cukup menunjukan surat keterangan dan kepala di desa sehingga mempermudah masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pilar Kelima: Meningkatkan lnfastruktur
Pertumbuhan ekonomi disebabkan adanya tingkat konsumen masyarakat, investasi dan fiskal.
Banyaknya daerah yang masih terisolasi membuat banyaknya kantong kemiskinan terjadi. Untuk itu membuka isolasi daerah merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan ekonomi rakyat.
Maka dari itu untuk membuka isolasi daerah perlu membangun jembatan penghubung yang representatif, membangun jalan-jalan mulai dari Best C sampai ke hotmix di setiap jalan kabupaten.
Tempatnya mulai dari jalan kabupaten, kecamatan sampai ke pelosok desa dan dusun.
Diyakini infrastrukturlah yang menjadi lokomotif pentumbuhan eko-nomi. Untuk mendorong ketiga faktor tersebut sangat dibutuhkan pem-bangunan infrastruktur yang baik.
Jika infrastrukturnya baik semuanya akan lancar, konsumsi masyarakat akan tinggi. Investasi akan masuk dan kesejahteraan masyarakat akan terbangun.
Namun jika pembangunan infrastrukturnya tidak baik, isolasi daerah masih belum dibuka, kantong kemiskinan pasti sangat banyak. Investor tidak akan mau menginvestasi-kan modalnya.
Dalam menjadikan masyarakat Kampar madani sebagaimana yang dicita-citakan serta untuk pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan, Lima Pilar Pembangunan tersebut akan berjalan secara beriringan dan bersinergi.
Tidak ada yang lebih didahulukan atau yang dibelakangkan. Semuanya berjalan beriringan.(Bersambung)