PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tema hari jadi ke-61 Provinsi Riau, “Transformasi Menuju Kemakmuran” jika disandingkan dengan tema Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2018, inovasi pangan dan energi dinilai sangat tepat dan seiring sejalan. Sehingga momentum kegiatan tersebut diharapkan dapat mengembangkan pangan lokal di Riau menuju kemakmuran merata bagi seluruh masyarakat.
Riau mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggara peringatan Hakteknas ke-23. Pekanbaru menjadi kota kedua di luar Pulau Jawa setelah Kota Makassar (Sulawesi Selatan) yang dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara peringatan Iptek nasional tersebut sejak 1995.
Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pemilihan Riau sebagai tuan rumah peringatan Hakteknas sangat tepat. Pasalnya, Riau selama tiga tahun terakhir giat mengembangkan inovasi pada pangan lokal dan energi. Di mana pada bidang pangan, selain tetap meningkatkan produktivitas pangan strategi nasional, Riau juga mengembangkan pangan lokal untuk mendukung sektor pariwisata, seperti pengembangan industri hilir produk sagu.
“Kami telah mendeklarasikan Sagu Riau Menyapa Dunia, Riau Provinsi Sagu. Saat ini produk berbasis sagu mulai berkembang dan mudah diperoleh. Baik mi sagu, beras sagu, dan ratusan jenis lainnya,” ungkap Gubri saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan Hakteknas di Gubernuran, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Jumat (10/8).
Provinsi Riau, lanjutnya, pada bidang energi selain terkenal dengan daerah penghasil energi fosil, Riau juga telah mulai mengembangkan dan menggunakan energi baru terbarukan.
“Seperti bioetanol yang diolah dari limbah tanaman sawit. Ke depan, diharapkan inovasi di bidang pangan dan energi akan berkembang pesat di Riau mengingat saat ini di Riau telah berdiri tiga Science Techno Park,” jelasnya.
Kegiatan pembukaan Hakteknas 2018 kemarin dihadiri Presiden ke-3 RI Bj Habibie, Menristekdikti M Nasir, Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono dan pejabat pusat lainnya serta seluruh unsur pimpinan daerah Provinsi Riau.
Lebih lanjut dijelaskan Gubri, mengenai Science Techno Park di Riau. Yakni Riau Science Techno Park dengan bidang fokus pangan seperti sagu, kelapa, nenas dan ikan yang terletak di Kabupaten Kampar. Teknopolitan Pelalawan dengan bidang fokus industri hilir kelapa sawit yang terletak di Pelalawan, dan Taman Teknologi Pertanian dengan bidang fokus penyediaan benih padi, hortikultura dan bibit ternak, yang terletak di Kabupaten Siak.
“Dengan keberadaan tiga Science Techno Park ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat. Karena kita memang perlu bertransformasi, salah satunya lewat inovasi ini,” kata Gubri.
Sementara BJ Habibie yang hadir bersama Menristek RI M Nasir mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini di Riau. Dengan semangat daerah, menurutnya menjadikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat menyebar merata di Tanah Air.
“Riau sudah bagus. Punya mimpi dan semangat lewat transformasinya,” kata Habibie singkat sebelum bertolak kembali ke Jakarta, kemarin siang setelah dua malam di Pekanbaru.
Rektor IPB dan UGM Takjub Teknologi Digunakan RAPP
Memperingati Hakteknas 2018, Kemeristekdikti mengadakan pameran bertajuk Ritech Expo 2018 di Pekanbaru, pada Kamis (9/12) hingga Ahad (12/8). Pameran ini menampilkan berbagai macam inovasi dalam teknologi dari berbagai universitas dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pameran ini juga diikuti berbagai perusahaan swasta seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Ritech Expo merupakan pameran berskala nasional yang diperuntukkan sebagai wadah memperlihatkan inovasi teknologi dari berbagai instansi maupun daerah di Indonesia. Riau Pos tertarik untuk melihat inovasi yang dilakukan pihak RAPP di standnya pada rangkaian Hakteknas. RAPP sendiri menampilkan drone dengan teknologi multispektral untuk mengecek kesehatan tanaman di areal perusahaan. Lalu, juga ada drone geothermal untuk patroli kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah operasional dan sekitarnya.
Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang mengatakan selain drone, RAPP juga menampilkan bagaimana proses pembuatan kertas melalui video. Ada juga pemutaran video Touching Life Everyday yang berisikan video yang menunjukkan berbagai macam produk dari RGE Grup.
“Tanpa disadari, produk RGE Grup menopang kehidupan sehari-hari, dari bangun tidur hingga tidur kembali,” ujar Sihol.
Stan RAPP mengundang perhatian dari Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria dan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Ir Panut Mulyono, M Eng DEng. Mereka tampak antusias melihat langsung drone yang dimiliki RAPP. Stan RAPP turut menampilkan hasil olahan tiap proses pembuatan kertas seperti dissolving pulp dan woodchips. Pengunjung bisa langsung memegang dan mengetahui detail proses pembuatan kertas. Produk kertas RAPP yaitu PaperOne yang terdapat beberapa varian mengundang pertanyaan dari pengunjung stand. Keindahan Batik Bono buatan masyarakat Kerinci, mitra bina dari program Community Development RAPP juga tak luput dari perhatian pengunjung.(egp/adv)