Kerusakan Jalintim Terparah di Riau

Riau | Sabtu, 11 Agustus 2012 - 11:38 WIB

JAKARTA (RP)-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengakui kerusakan Jalan Lintas Timur (Jalintim) yang paling parah berada di Provinsi Riau.

Ruas jalan yang kerusakan paling tinggi berada di daerah perbatasan antara Provinsi Riau dengan Jambi, tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu diungkapkan Direktur Bina Teknik, Direktorat Bina Marga, Kementerian PU, Suhardi, kepada Riau Pos, Kamis (9/8).

‘’Secara umum kondisi Jalintim di Sumatera, mulai dari Sumatera Utara sampai ke Lampung, kerusakan terparah berada di Riau. Perbatasan Riau dengan Jambi,’’ ungkap Suhardi.

Ia menjelaskan, perbaikan ruas Jalintim di Riau sudah masuk dalam kontrak paket multiyears tahun 2012.

Hanya saja perbaikannya belum selesai dilakukan. Apalagi menjelang Idul Fitri, selama dua pekan pekerjaan dihentikan mulai H-7 sampai H+7 agar tidak menganggu aktivitas mudik dan balik.

‘’Memang waktu pekerjaan lama, sepanjang tahun. Kita juga menemui beberapa kendala. Salah satunya tonase kendaraan yang melintas di Jalintim over load. Artinya tonase melebihi ketentuan,’’ kata Suhardi.

Kondisi itu diakuinya memicu kerusakan jalan yang sudah dilakukan. Untuk itu pihaknya juga akan melakukan koordinasi dan meminta kepada kementerian terkait agar menertibkan kendaraan angkutan barang yang melebihi tonase.

‘’Tertib pemanfaatan sangat penting agar kerusakan jalan bisa diminimalisir. Makanya perlu peran serta dari kementerian terkait, sampai ke daerah,’’ papar Suhardi.

Ia juga juga memastikan walaupun kerusakan Jalintim di perbatasan Riau dengan Jambi paling parah dibanding dengan provinsi lainnya, kondisi itu tidak menghambat jalur mudik Idul Fitri terhambat. Karena ia menilai kondisi jalan masih bisa dilewati.

Apa yang disampaikan Kementerian PU ini berbanding terbalik dengan apa yang pernah disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum SF Hariyanto beberapa waktu lalu yang menyebutkan perbaikan Jalintim di Riau dinilai tidak maksimal.

Sementara Pemerintah Provinsi Riau memiliki keterbatasan, karena ruas jalan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. ‘’Itu merupakan jalan nasional, sehingga pemeliharaan dan perbaikannya merupakan kewenangan pemerintah pusat,’’ kata Hariyanto.

Saat ditanyakan upaya mengkoordinasikan hal itu ke level pusat, ia mengaku telah berkali-kali menyampaikan kondisi jalan di Riau untuk mendapat perhatian pusat. Namun, sampai saat ini, perhatian pusat masih sangat minim.

Dari data Dinas PU Riau, panjang jalan nasional di Riau adalah 1.126,11 Km, sedangkan jalan provinsi 3.033,32 Km. Dari 1.126,11 Km panjang jalan nasional, 444,79 Km atau 39,50 persen berada dalam kondisi baik, 477,17 Km atau 42,37 persen dalam kondisi sedang, 154,90 Km atau 13,76 persen dalam keadaan rusak ringan dan 49,25 Km atau 4,37 persen berada dalam kondisi rusak berat.

5.000 Personil Disiapkan

Sebanyak 5.000 personil dipersiapkan untuk pengamanan arus mudik dan Idul Fitri 1433 H. Ini dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dari berbagai sektor, mulai keamanan, kenyaman hingga kelancaran berkendara.

Komitmen itu disampaikan Kapolda Riau, Brigjen Pol Suedi Husein kepada Riau Pos, Jumat (10/8) usai apel gelar pasukan di halaman kantor Gubernur Riau. Menurutnya, personil tersebut terdiri dari 3.500 Polri dan 1.500 instansi terkait TNI, Dishub dan Dinas Kesehatan.

‘’Pengamanan tetap prioritas. Kita tempatkan 1 pleton di pintu gerbang masuk Medan dan Jambi yang merupakan pintu masuk pelaku lintas provinsi. Jika mencurigakan kita beri tindakan preventif pencegaan jika membahayakan akan dilumpuhkan,’’ tegas Kapolda.

Kapolda menambahkan, pengawasan akan dilakukan selama 16 hari khususnya di titik rawan kejahatan dengan kekerasan (Curas) dan tindak kejahatan. ‘’Kita harap tahun ini jauh lebih lancar dari tahun kemarin,’’ harapnya.

Sementara untuk titik rawan Lakalantas berdasarkan hasil pantauan berada di Rohul dan Jalan Lintas Kampar karena jalan lurus sehingga pengguna jalan cenderung memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.  

Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP mengapresiasi komitmen Kapolri dan jajarannya yang bertekat menekan angka kecelakaan dan kriminalitas dari tahun ke tahun. Namun tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat menurut Gubri langkah pengamanan itu sulit terwujud.

Menurutnya, tiap tahun pengguna jasa mudik terus meningkat sejalan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang kadang tidak didukung fasilitas infrastruktur.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat yang akan mudik berhati-hati dan mempersiapkan kendaraaan secara maksimal. Ini penting untuk menjadi perhatian, agar mendukung upaya meminimalisir angka kecelakaan lalu-lintas.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk meningkatkan pelayanan, menghindari sikap yang arogan. ‘’Bertindaklah secara tegas, namun tetap humanis pada kegiatan berpotensi mengganggu Kamtibmas.

Lakukan deteksi dini dengan melaksanakan peran dan fungsi intelijen serta menjalin koordinasi yang harmonis dengan instansi terkait,’’ imbuh Gubri.

Bangkinang-Sumbar Rawan Macet

Sementara itu di sejumlah ruas sepanjang Bangkinang-Sumbar dideteksi sebagai daerah rawan macet. Pasar tumpah yang terdapat di beberapa titik menimbulkan kemacetan terutama saat arus mudik dan balik Idul Fitri.

Demikian disampaikan oleh Kapolres Kampar AKBP Trio Santoso SH kepada Riau Pos, Jumat (10/8) usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2012. Gelar pasukan dihadiri para pejabat utama Polres Kampar, Kapolsek dan sebagian besar anggota Polres Kampar, perwakilan dinas/instansi terkait.

Menurut Trio, di daerah jalur Riau-Sumbar yang ada di Kampar ada empat lokasi pasar tumpah musiman setiap pekan seperti di Pasar Danau Bingkuang, Pasar Kampar, Pasar Airtiris dan Pasar Kuok.

‘’Makanya jumlah Pos Pam dan pos pelayanan dominan ditempatkan di jalur Riau Sumbar yang melewati pasar tersebut. Di samping memang ada pos pelayanan yang menjadi daerah istirahat pemudik di kawasan XIII Koto Kampar,’’ ujarnya.

Ditambahkan Trio kondisi jalan Riau-Sumbar dari arah Bangkinang sudah lebih baik, sedangkan di jalur Pekanbaru-Bangkinang saat ini masih ada yang dalam perbaikan.

Menyikapi hal itu, Kapolres sudah menghubungi pihak kontraktor, dan perbaikan jalan ditargetkan sudah selesai pada 13 Agustus 2012 ini.  

Di samping itu, lanjut Kapolres, pihaknya juga fokus pada pengamanan rumah warga yang ditinggalkan dengan melakukan patroli rutin. Untuk lebih terjaganya situasi yang aman, Kapolres mengimbau warga yang mudik betul-betul mengecek kunci rumah dan memastikan sudah terkunci dengan baik, mengecek kompor dan listrik yang rawan terbakar.

Kepada seluruh personil yang bertugas, Kapolres mengintruksikan agar dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, sehingga proses pengamanan arus mudik dan balik berjalan lancar.(fat/rio/why)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook