Korban Potang Bolimau Dikebumikan

Riau | Kamis, 11 Juli 2013 - 11:09 WIB

Korban Potang Bolimau Dikebumikan
Rumah korban tenggelam sungai rokan, Lusi Setia Dewi di Desa Tapung Jaya Kecematan Tandun tampak sepi. Foto: Harjono/Riau Pos

PASIRPENGARAIAN (RP) - Kedua jenazah korban tengelam di Sungai Rokan, Selasa (9/7) sekitar pukul 23.00 WIB langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun.

Kedua orangtua korban mengaku sangat terpukul dan sangat merasa kehilangan korban. Kedua korban, Iis Ariska (16) pasangan dari Kastubi dan Lilis, dan Lusi Setia Dewi (10) pasangan dari Munasir dan Sonemah (Almh).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketika Riau Pos berkunjung ke rumah kedua orangtua korban di Desa Tapung Jaya P6 Kecamatan Tandun, Rabu (10/7), tidak terlihat keramaian atau suasana layaknya rumah duka yang dilengkapi dengan tenda atau bendera putih di jalan atau sekitar rumah duka. Kedua rumah korban hanya tampak biasa saja dan sepi.

Kepada Riau Pos Kastubi menceritakan, tidak ada kejadian atau petanda aneh sebelum kepergian anaknya Iis Ariska ke Sungai Rokan, Selasa (9/7) sekitar pukul 14.00 W bersama keluarga mereka.

Siswa kelas 1 yang akan naik ke kelas 2 SMAN 1 Ujungbatu itu hanya pamitan seperti biasa karena ia pergi bersama kakaknya, Lia dan Arifin serta Lusi Setia Dewi. Sementara kedua orang tua korban tidak ada yang pergi.

‘’Tidak ada tanda aneh atau kejadian aneh atau tingkah laku yang aneh dari kedua korban. Mereka mengatakan akan pergi ke Sungai Rokan dengan tujuan mandi menyambut bulan puasa. Sementara kedua orang tua mereka tidak,’’ kata Kastubi dan orang tua Lusi, Munasir.

Singkatnya, kedua korban berangkat bersama kakak dan abang mereka dengan menggunakan dua unit sepeda motor dari rumah. Saat pergi mereka tidak membawa perlengkapan pakaian ganti selain hanya uang jajan.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Kastubi tiba-tiba mendapat telepon dari anaknya Lia. Lia mengatakan, bahwa Iis Ariska dan Lusi Setia Dewi tenggelam di Sungai Rokan.

‘’Saya tak tahu harus jawab apa. Saya spontan kalut dan lesu mendengar kejadian itu. Saya jemput ayahnya si Lusi dan kami langsung berangkat ke Sungai Rokan. Sementara keluar dan ibu Iis Ariska menyusul karena mendengar kejadian langsung tumbang,’’ kata Kastubi.

Kastubi dan Munasir tidak tahu harus ke mana. Sesampainya di Sungai Rokan di Desa Sukadamai, mereka mencari informasi ke sana ke mari dan terus bertanya. Akhirnya mereka dapat informasi bahwa kejadian korban hanyut ada di tepian Sungai Rokan di Desa Ngaso.  

‘’Kami langsung mengarah Desa Ngaso, namun di tengah perjalanan kami melihat ambulans melitas dengan cepat. Kami langsung kejar ambulan tersebut hingga ke RS Awal Bros Ujungbatu,’’ jelasnya.

Menurut Kastubi, ia langsung tergeletak tak berdaya ketika melihat jasad anaknya diturunkan dari mobil ambulans di RS Awal Bros. Ia merasa begitu terpukul dan seperti dalam mimpi ketika melihat anaknya sudah tidak bernyawa.

‘’Saat ambulans itu datang, baru jasad Iis Ariska yang ditemukan, sementara jasad Lusi Setia Dewi ditemukan setengah tengah jam kemudian,’’ katanya.

Baik Kastubi maupun Munasir, keduanya mengaku sangat terpukul dengan kejadian memilukan itu. ‘’Lusi Setia Dewi anak satu-satunya Mas, karena ibunya telah meninggal. Dia anak piatu dan masih belia,’’ kata Munasir.

Informasi dari Kastubi dan Munasir, kedua korban dibawa dari RS Awal Bros sekitar pukul 18.30 WIB dan sekitar pukul 23.00 WIB malam itu juga langsung dikebumikan di TPU Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun. (epp/har)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook