Gubri: Ironis Jika BBM Langka

Riau | Rabu, 11 Juli 2012 - 06:59 WIB

Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio-kisaz@riaupos.co

Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP menilai rencana pengurangan kuota bahan bakar minyak (BBM) harus proposional.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ini ditekankan, karena kebijakan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan keperluan bahan bakar di daerah.

‘’Saya tidak bisa membayangkan, kalau Riau yang penghasil minyak hampir 40 persen nasional ini, terus nanti terjadi kelangkaan. Apa kata dunia,’’ ujar Gubri kepada Riau Pos, Selasa (10/7) di kediamannya Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Dia menilai, beberapa daerah yang tidak memiliki potensi minyak bumi tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut. Kondisi itu berbeda dengan Provinsi Riau yang telah banyak berkontribusi untuk pasokan bahan bakar di Indonesia.

‘’Ya harus proporsional. Kalau di Riau nanti terjadi antrean dan kelangkaan bahan bakar akan menjadi sesuatu yang sangat aneh,’’ tutur Gubri.

Untuk menindaklanjuti usulan penambahan kuota BBM tersebut, Gubri sudah meminta instansi terkait dan Pertamina untuk dapat mencarikan solusinya. Gubri berharap, pusat memberikan kuota BBM sesuai dengan proporsi-nya untuk kebutuhan Riau.

Bahkan, dalam mewujudkan usulan tersebut, Pemerintah Provinsi Riau mengharapkan dukungan di tingkat pusat.

Terutama dukungan dari anggota DPR RI asal pemilihan Riau. Masalah itu dinilai termasuk menjadi tanggungjawab wakil rakyat asal Riau.

‘’Saya berharap upaya ini mesti didukung, disupport oleh DPR. Termasuk DPR RI kita (Dapil Riau, red). Karena ini kan ada di pusat. Nah ini saya kira salah satu tanggungjawab DPR RI juga,’’ papar Rusli.

Ini menurutnya, memiliki korelasi positif dengan tugas wakil rakyat di pusat. Di mana, para wakil rakyat tersebut idealnya mampu melihat bagaimana yang menjadi keperluan dan kepentingan masyarakat Riau. Termasuk juga di dalam penambahan kuota BBM.

Selain itu, tambah Gubri, beberapa bulan lagi Provinsi Riau menghadapi berbagai iven nasional dan internasional yang cukup besar seperti PON XVIII September mendatang. Diharapkan, saat iven itu berlangsung ketersediaan BBM tidak langka.

Dia juga memastikan bahwa pemerintah dan masyarakat Riau mendukung program pemerintah tentang penghematan BBM.

‘’Tetapi penghematan itu bukan berarti, harus membatasi hal-hal yang bersifat primer atau yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ini yang saya pikir perlu menjadi perhatian bersama,’’ harapnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook