PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kinerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dirasa tidak mengalami peningkatan. Maka dari itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau mendesak agar Gubernur dan Wakil Gubernur Riau segera membentuk panitia seleksi untuk assesment pejabat. Hal itu dirasa perlu karena pergantian pejabat saat ini menjadi salah satu solusi agar bisa mendongkrak kinerja ASN.
Permintaan itu disampaikan anggota DPRD Riau Fraksi Nasdem Hanura Suhardiman Amby kepada Riau Pos, Senin (10/6/2019). Diakui dia, sebelumnya memang wacana untuk rotasi seluruh pejabat di lingkup Pemprov Riau sudah mencuat. Bahkan ia mendengar kabar hal itu sudah direncanakan Gubri dan Wagubri sejak sebelum lebaran.
Hal ini juga menanggapi isu rencana mutasi yang akan dilakukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Bahkan info pergeseran posisi jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau akan dilakukan dari eselon 2, 3 dan 4 hingga posisi eselon 1 yang dijabat Seketaris Daerah.
’’Saya kira bagus. Karena sangat diperlukan. Kalau kita lihat kan kinerja ASN sangat loyo ya. Apalagi dalam mengejar PAD. Sangat kita sayangkan di tengah kondisi saat ini harusnya ASN justru tambah memacu kinerja. Bukan justru malas-malasan,’’ ujarnya.
Ia mencontohkan ASN yang kedapatan oleh Wagubri Edy Natar Nasution yang kedapatan ’’ngopi’’ saat jam kerja usai apel perdana setelah libur lebaran. Padahal pada saat apel gubernur telah menyampaikan instruksi yang jelas dan tegas bahwa pada hari perdana ASN sudah harus langsung bekerja. Menurut dia, hal itu sangat berkaitan erat dengan pimpinan, dalam hal ini kepala dinas yang tidak berkompeten membina bawahannya. Apalagi pada saat sidak juga didapati seorang kepala dinas sedang asyik ngopi bersama ASN lainnya.
’’Apalagi kabarnya ada kepala dinas yang ikut kepergok. Kan ini lucu. Bukan malah memberikan contoh baik, tapi malah kasih contoh yang buruk,’’ katanya.