DARI KUNJUNGAN STAF KEMENDIKNAS DI KAMPAR KIRI

Tinjau Lokal Belajar sampai Kondisi Guru

Riau | Selasa, 11 Juni 2013 - 10:14 WIB

Tinjau Lokal Belajar sampai Kondisi Guru
PRIHATIN: Kondisi SDN di Desa Dua Sepakat, Kecamatan Kampar Kiri masih memprihatinkan, Ahad (10/6/2013). foto: rinadiantihasan/riaupos

Laporan RINA DIANTI HASAN, Kampar Kiri rinadiantihasan@riaupos.co

Jauhnya jarak dan rasa lelah karena harus menggunakan perahu selama dua jam lebih, tak menyurutkan niat Kabid Perencanaan Kementerian Pendidikan Nasional Dedy MSi, untuk dapat meninjau dan melihat langsung kondisi infrastruktur pendidikan di daerah yang sulit dijangkau di sebuah desa di Kecamatan Kampar Kiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Staf Kementerian Pendidikan Nasional ini, mengaku prihatin begitu melihat kondisi beberapa sekolah di Kecamatan Kampar Kiri, Ahad (9/6).

Karena dari beberapa sekolah yang ditinjau semuanya memprihatinkan, bukan hanya kondisi sekolahnya saja, namun juga guru dan muridnya.

Kondisi memprihatinkan ini salah satunya ada di SD 022 Desa Dua Sepakat Kampar Kiri. Kondisi sekolah ini sangat menyedihkan, dengan dua lokal untuk belajar yang kondisinya sudah mau rubuh, dengan atap yang bocor, loteng yang sudah terbuka.

Dan dua kelas ini tidak berpintu hingga siapa dan apa saja bisa masuk ke kelas ini, bahkan secara bercanda rombongan yang terdiri dari Kemendiknas dan P&K kampar ini menyatakan, sekolah ini kondisinya jauh lebih baik dari sekolahnya Laskar Pelangi  dalam novel Andrea Hirata.

‘’Beginilah kondisi sekolah yang ada di Kampar, sangat menyedihkan dan memerlukan penanganan dengan segera,’’ ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Kampar Drs Jawahir MPd kepada Kabid Perencanaan Kemendiknas Dedy MSi saat melihat kondis sekolah tersebut.

Dikatakan kelas ini dapat dimasuki apa saja, karena rombongan juga melihat jejak dan kotoran hewan kambing di lantai kelas, yang menunjukkan bahwa sekolah ini tidak mendapatkan penjagaan dengan baik.

Bukan hanya sampai di situ, sekolah SD di Desa Dua Sepakat ini juga tidak mempunyai sanitasi yang baik. Halaman yang sangat sempit dan kotor untuk anak-anak bermain.

Selain sarana, sekolah ini juga menyedihkan dalam bidang SDM, dijelaskan di SD ini hanya kepala sekolah berstatus PNS dan dibantu tiga guru komite, sehingga sekolah harus bekerja keras untuk membayar honor guru.

Namun karena kondisi ekonomi murid yang juga pas-pasan, para guru tersebut sangat jarang mendapat gaji. Kalau beruntung beberapa wali murid memberikan hasil pertaniannya kepada guru, karena guru tidak menerima gaji.

Dedy sendiri dalam kunjungan ini hanya termangu dan diam melihat kondisi yang ada. Rombongan ini juga meninjau sekolah lain sepert SD di Desa Desa Ludai, Aur Kuning, Batu Sasak, Gajah Bertalut, dan Desa Pulau Serik Kecamatan Kampar Kiri Hulu, dan kondisi SD-nya hampir sama menyedihkan.

Untuk bisa sampai ke desa-desa ini rombongan harus menempuh selama 3,5 jam melalui jalur darat dan waktu yang sama menyusuri Sungai Subayang dengan menggunakan perahu.

Jawahir kepada Riau Pos menjelaskan, kunjungan Kemendiknas ini dalam program meninjau langsung kondisi yang ada di Kampar, dan juga program Pemerintah Kampar untuk melobi dana pusat agar bisa turun ke Kampar untuk perbaikan dan pembangunan sekolah di desa tertinggal dan desa pedalaman di serantau Kampar Kiri.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook