PEKANBARU (RP)-Juni mendatang, rencananya akan dilepasliarkan elang brontok (spizaetus cirrhatus) di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH).
Hal itu disampaikan Gunawan dari Suaka Elang, perkumpulan pelestari elang dan kerabatnya, Kamis (10/5) siang.
Gunawan yang ditemui dalam lawatannya ke PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai mitra kerja sama Suaka Elang menyebutkan, kedatangannya untuk melakukan survei. Sekaligus mematangkan kerja sama dengan CPI yang hari itu diterima oleh Humas CPI Okta Heri Fandi.
Okta menyebutkan, CPI mendukung kegiatan tersebut sebagai lanjutan dari kegiatan konservasi elang yang telah mereka kerja samakan sebelumnya di Suaka Elang di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor.
“Ahad atau Senin kita akan lakukan survei untuk persiapan lokasi pelepasliaran,’’ ujar sembari menyebutkan dalam kegiatan itu ia dibantu oleh teman-teman dari Komunitas Studi Lingkungan Hidup (KSLH) Riau.
Pelepasliaran elang brontok tersebut, menurutnya, bertujuan untuk melakukan reintroduksi (memasukkan kembali) elang brontok di daerah sebarannya.
“Elang ini penyebarannya meliputi Malaysia, Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Untuk di luar Jawa, ini pelepasliaran pertama,” ujarnya.
Ia menjelaskan pelepasliaran itu sebagai bentuk upaya konservasi. Sekaligus memberi kesadaran kepada masyarakat bahwa satwa yang perlu dilindungi bukan hanya gajah dan harimau. Tetapi juga elang sebagai top predator.
Sekaligus memperlihatkan kepada masyarakat bahwa elang-elang yang disita negara dari pemiliknya itu dikembalikan ke alam.
“Siapa tahu setelah ini, masyarakat yang memelihara elang bisa mengembalikan hewan yang dilindungi itu kepada negara. Lalu kita liarkan kembali elang yang sudah jinak itu. Sehingga mereka bisa dilepaskan di alam dan berkembangbiak,” tuturnya.(ndi)