PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KomisiC DPRD Riau yang dipimpin langsung Ketua Komisi C, Aherson S.Sos bersama dengan anggota lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke mess Pemda Riau Slipi, Kamis (10/3/2016) yang berada di Jalan Tali Raya Nomor 35 A, Jakarta barat. Dalam kunjungan tersebut tampak juga Husaimi Hamidi, Rusfian, Illyas HU dan Siswaja Muljadi.
Komisi C langsung berkeliling ke mess Pemda Riau saat itu. Dalam kunjungan tersebut, Komisi C menemukan hal yang harus disikapi oleh Pemprov Riau maupun Badan Penghubung selaku penanggung jawab mess tersebut. Pada saat kunjungan, tidak ada satu pun karyawan dan penanggung jawab di mess tersebut dapat memberikan data hunian tamu yg menginap.
Bahkan buku reception sama sekali tidak ada. Penanggung jawab mess yang biasa mengurus bangunan dikabarkan sudah sakit dua hari karena sakit. Padahal, rombongan Komisi C melakukan kunjungan secara resmi dan ingin mengetahui lebih jelas kondisi mess yang memperihatinkan tersebut.
Setelah berkeliling bangunan, barulah rombongan bertemu dengan Kepala Badan Penghubung, Doni Aprialdi. Dalam pertemuan tersebut, Doni Aprialdi memang mengakui bahwa mess ini butu renovasi. Dengan begitu, bisa menarik minat untuk menginap di mess tersebut.
"Kami memang kesulitan mengurus mess tersebut karena ketiadaan anggaran perawatan. Sementara, ditargetkan PAD sebesar Rp165 juta per tahun," ujarnya dalam pertemuan itu.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi C, Aherson mengatakan, kedatangannya tersebut merupakan bentuk pengawasan terhadap aset daerah. "Catatan kami setiap berkunjung akan dibahas nantinya untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Riau, Siswaja Muljadi menambahkan, dalam kunjungan tersebut ada kamar yang masih bisa dipakai untuk menerima tamu berjumlah 17 unit dari 22 kamar yang ada. "Kami saat datang hanya dua kamar yang disewa oleh seorang PNS Badan Promosi Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau beserta keluarga. Sisanya sebagian ada yang dipakai jadi gudang barang operasional maupun barang bekas," ungkapnya.
Padahal kata dia, mess tersebut masih bisa beroperasi maksimal. "Sewanya murah Rp150.000 sampai Rp200.000. Itu murah lah, apalagi di Jakarta. Slipi lagi," ungkapnya
Namun lanjutnya, melihat kondisi kamar dan fasilitas yang ada, memang mess terlihat kurang perawatan dan kurang bersih. Di setiap kamar, rata-rata kamar mandi sudah kusam dan butuh perawatan, tempat tidur selayaknya ditukar, teras depan dan belakang juga banyak yang bocor.
"Hasil diskusi dengan kaban didapat kesimpulan bahwa mess tersebut memang butuh perawatan. Sayang kalau dibongkar begitu saja, sedang dana pembangunan kembali mess Riau tersebut belum ada," pungkasnya. (new)