BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Mulai munculnya titik api di Riau, terutama Kabupaten Bengkalis, Bupati Bengkalis Amril Mukminin menginstruksikan seluruh stakeholder terkait, mulai dari tingkat RT, RW, Desa, Kecamatan sampai seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus bahu membahu, bersinergi dan terpadu.
Baik dalam melakukan pencegahan maupun pemadaman titik api akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) di daerah ini.
‘’Penanganan karhutla yang terjadi saat ini bukan hanya tanggungjawab satu atau dua SKPD saja. Tetapi, tanggungjawab kita semua. Karenanya semua pihak harus terpadu dalam melakukan penangananya.
Tak perlu banyak teori, langsung aksi di lapangan,’’ tegas Amril. Hal tersebut disampaikan Amril saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) penanganan Karhutla, Kamis (10/3) di Bengkalis.
Selain Wakil Bupati H Muhammad dan Sekretaris Daerah H Burhanuddin, hadir juga dalam Rakor yang diikuti para camat dan sejumlah kepala desa, Kapolres Bengkalis AKBP Aloysius Supriyadi, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Haryanto dan lainnya.
Amril juga meminta, seluruh stakeholder terkait dalam melakukan penanganan karhutla di daerah bekerja sesuai dengan standar operasional, terus berkoordinasi dan berkomunikasi satu sama lain. Semua harus bekerja dengan pembagian tugas yang jelas satu dengan yang lainnya.
Di bagian lain, Amril juga menegaskan agar seluruh RT, RW dan kepala desa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran ketika membuka lahan dan hutan. Tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya Karhutla, meskipun hal itu dilakukan dengan tidak sengaja.
‘’Misalnya, mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan yang muda terbakar.
Lakukan terus menerus, jika perlu lakukan door to door. Manfaatkan seluruh potensi yang ada di desa untuk melakukan sosialiasi ini, seperti melalui rumah-rumah ibadah dan lainnya,’’ pesan Amril.(adv/a)