PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Kondisi perekonomian masyarakat Kabupaten Rokan Hulu kini sangat tragis. Dampaknya, muncul beragam persoalan dan problematika. Untuk menyikapi itu, lintas sektoral harus bisa kompak.
Hal tersebut disampaikan Kakan Kemenag Rohul, Drs H Achmad Supari Hasibuan MA, Kamis (10/3). Menurutnya, di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini, baik itu media cetak, elektronik, media sosial (medsos) dan lainnya, harus dipergunakan untuk kebaikan dan hal-hal positif. “Pemberitaan harus berimbang, ada narasumbernya, dan berdasarkan obyektivitas,” katanya.
Diakuinya kini tak jarang ada informasi membuat orang jantungan. “Pemberitaan itu tidak mencari-cari masalah, karena itu termasuk dosa besar, apalagi membeberkan masalah itu pada masyarakat luas,” jelasnya.
Filosofinya, media massa itu ibarat dua sisi mata pisau, jika digunakan untuk kebaikan, maka masyarakat akan mendapat rahmat, tapi jika sebaliknya bisa menghancurkan orang lain.
Ahmad Supardi mengimbau kepada masarakat Rohul, agar tetap waspada pada orang yang tidak dikenal, sebab jangan-jangan dia orang yang berniat jahat.
Maka harus teliti dan hati-hati, sehingga peristiwa penemuan mayat Mr X tidak terjadi lagi di Negeri Seribu Suluk ini.
Kepada polisi dan TNI di Negeri Seribu Suluk ini, agar memperketat keamanan, akses-akses masuk ke Rohul. Bila perlu, di setiap akses itu membuat pos penjagaan, jika mendengar kabar sebentar-sebentar ada mayat Mr X, seolah-olah negeri ini mengerikan, padahal kini kondisi aman dan terkendali.
Selanjutnya, Rohul krisis ekonomi. Ahmad Supardi Hasibuan yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pada anggota DPRD Rohul agar meningkatkan kinerja mereka, karena pada saat ini perekonomian masyarakat Rohul mengalami krisis moneter.
“Para pejabat pemerintah di bawah pimpinan Bupati dan Wakil Bupati serta anggota DPRD yang terhormat, dapat mencarikan solusi agar masarakat terlepas dari krisis yang melanda masyarakat.
Kondisi ekonomi di masyarakat merosot, harga karet anjlok, tandan buah segar (TBS) juga sama, sementara kelapa sawit sedang tak banyak buah,” ujarnya.
Dampak dari persoalan ini, kini tak heran di Negeri Seribu Suluk ini, perampokan mulai merajalela, pencurian di mana-mana, akibat perekonomian sudah diambang tragis.
“Untuk itu kita semua harus bertanggung jawab menyikapi penomena tersebut, termasuk pemerintah, para Anggota DPRD Rohul, para pengusaha dan lainnya,” pintanya.(har)