DUGAAN SKANDAL BUPATI INHU

DPRD Inhu Sepakat Bentuk Pansus

Riau | Selasa, 11 Februari 2014 - 08:30 WIB

Laporan kasmedi, Rengat kasmedi@riaupos.co

Ratusan masyarakat Rengat, Kabupaten Inhu, Senin (10/2) kembali menggelar aksi demo ke DPRD Inhu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aksi yang mereka lakukan sejak pukul 09.30 WIB, mendesak DPRD Inhu untuk segera membentuk Pansus.

Hasilnya, tiga fraksi dari empat fraksi di DPRD sepakat dibentuknya panitia khusus (Pansus) atas desakan perwakilan masyarakat terhadap kasus yang dituduhkan kepada Bupati Inhu Yopi Arianto.

Bahkan dalam waktu sepekan ke depan, Pansus tersebut sudah diisi oleh perwakilan masing-masing fraksi untuk menindaklanjuti dugaan tersebut.

Di antara tiga fraksi sepakat membentuk Pansus itu yakni, Fraksi Demokrat Plus, Fraksi Suara Perjuangan Bersama dan Fraksi Gabungan Bersatu. Sementara Fraksi Golkar Plus dalam hal ini menyatakan tidak memberikan pendapat atau abstain.

Pantauan Riau Pos, Senin (10/2), sejak pukul 09.30 WIB terlihat sebelum digelarnya rapat pleno oleh anggota DPRD Inhu, ratusan warga kembali menggelar unjuk rasa di kantor perwakilan rakyat tersebut. Selain memakai pengeras suara, jumlah massa pengunjuk rasa kali ini jauh lebih banyak dibanding unjuk rasa yang sama sebelumnya.

Secara bergantian, perwakilan massa menyampaikan orasi yang pada dasarnya meminta DPRD segera membentuk Pansus.

Karena menurut massa, isu yang berkembang tentang skandal yang tujukan kepada Bupati Inhu sudah mengarah kepada marwah daerah.

‘’Kedatangan kami menuntut dibentuknya Pansus. Sebab, berita skandal yang dituduhkan kepada Bupati Inhu sudah mengarah kepada marwah daerah ini,’’ ujar salah seorang perwakilan massa, Hendry.

Usai menyampaikan orasi, massa langsung menggelar sema untuk keselamatan kantor DPRD Inhu. Pelaksanaan sema ini dipimpin oleh gumantan dari Suku Talang Mamak dengan membakar kemenyan dan menyebar beras kunyit serta melepaskan ayam. Hal itu dimaksudkan untuk mengusir roh jahat di Kabupaten Inhu.

Selama berlangsungnya orasi dan pelaksanaan sema, juga disaksikan oleh pimpinan DPRD Inhu di antaranya Wakil Ketua I Arwan Citra Jaya dan Wakil Ketua II H Zaharman Kaz bersama sejumlah anggota DPRD Inhu lainnya.

Sedangkan Ketua DPRD Drs Ahmad Arif Ramli tengah menjalankan ibadah umrah.

Wakil Ketua II H Zaharman Kaz di hadapan massa mengatakan tetap berkomitmen menampung aspirasi massa. Sehingga, pihaknya akan tetap menggelar rapat pleno sebagai rangkaian pembentukan Pansus. ‘’DPRD komitmen untuk mencari rasa keadilan, sebagaimana yang diharapkan masyarakat,’’ ujarnya.

Sekitar satu jam kemudian, anggota DPRD Inhu seleai menggelar rapat pleno dengan menyepakati pembentukan Pansus yang didukung oleh tiga fraksi. Bahkan selama sepekan ke depan Pansus sudah mulai diisi oleh masing-masing perwakilan fraksi.

Hal itu pula yang sempat menjadi tarik-ulur antara pengunjuk rasa dan anggota DPRD. Karena perwakilan massa berharap Jumat (14/2) mendatang, keberadaan Pansus sudah terbentuk.

‘’Kami ingin pada hari keramat yakni hari Jumat (14/2) Pansus sudah terbentuk,’’ ujar Ketua KNPI Inhu Suprihadayani SE.

Berdasarkan kesepakatan, akhirnya disepakati pada Selasa (18/2) mendatang Pansus sudah terbentuk. Kemudian pada Rabu (19/2), massa kembali akan mempertanyakan hal tersebut.

Usai pelaksanaan unjuk rasa, Ketua Fraksi Golkar Plus Suradi SH mengatakan Fraksi Golkar Plus tidak memberikan pendapat. ‘’Kalau pun Fraksi Golkar Plus menolak juga memiliki makna. Karena tiga fraksi sudah sepakat,’’ ujarnya.

Namun demikian sebutnya, Fraksi Golkar tetap melakukan pemantauan atas pembentukan hingga kerja Pansus. ‘’Kalau pendapat saya sendiri, Fraksi Golkar Plus sebaiknya tetap mengutus perwakilan sebagai anggota Pansus,’’ terangnya.

Sementara Bupati Inhu H Yopi Arianto akhirnya angkat suara terkait tuduhan skandal yang menyebut-nyebut namanya. Yopi menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh dengan berbagai aksi sekelompok massa dan gerakan politik yang ingin menjatuhkan dirinya sebagai Bupati Inhu. Ia lebih baik fokus bagaimana roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Inhu berjalan baik.

‘’Saya tidak akan menanggapi rapat pleno di DPRD Inhu hari ini. Silakan saja, karena itu hak politik mereka. Tapi, rakyat Inhu kan sudah tahu di balik semua persekongkolan politik ini tujuannya menjurus untuk menjatuhkan saya dari kursi Bupati Inhu,’’ ucap Yopi Arianto, Senin (10/2).

Ditegaskan Yopi, ia lebih baik memfokuskan diri untuk mengurusi rakyat dengan mengunjungi pelosok desa serta berada ditengah masyarakat untuk menampung dan menyerap aspirasi secara langsung.

Dengan cara seperti itu, ia akan lebih memahami kehendak masyarakat sesungguhnya.

‘’Kalau mau berbicara tentang program pembangunan masyarakat dan daerah Inhu, pasti akan saya ladeni berhari-hari. Sebab, saat ini saya lebih memfokuskan pada pelaksanaan pembangunan disetiap desa di Inhu. Dan, program-program pembangunan tersebut sudah berlangsung, terlaksana, dan akan terus ditingkatkan lagi,’’ ungkap Yopi yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Inhu.

Selain itu, kenapa ia tidak perlu berlebihan menanggapi isu yang kini mencuat tentang pribadinya, karena pada tahun 2014 ini ada dua agenda penting nasional yang akan dilaksanakan dan harus disukseskan penyelenggarannya.

Sebagai kepala daerah yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, ia harus bertanggungjawab penuh terhadap suksesnya penyelenggaraan dua agenda penting nasional, yakni pemilu legislatif 2014 dan pemilihan presiden.

‘’Sementara, pemilu legislatif akan digelar sekitar dua bulan lagi, tepatnya 9 April. Menyusul 9 Juli digelar Pilpres. Nah, dua agenda tersebut menyangkut kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Sebagai kepala daerah, adalah suatu kewajiban terhadap bangsa dan negara agar proses pelaksanaannya di Kabupaten Inhu khususnya dapat terselenggara dengan baik,” terang Yopi Arianto.

Tak cuma fokus dalam menjalankan program pembangunan daerah serta terkait dalam menghadapi Pemilu Legislatif maupun Pilpres saja, Yopi menjelaskan lagi, bahwa sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Inhu ia  juga harus bekerja semaksimal mungkin untuk kepentingan partai yang dinakhodainya itu.

‘’Jadi, kalau ditanya kenapa diam, ya karena saya tetap fokus dan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara tercinta ini. Bahkan, khusus untuk kepentingan daerah, berbagai program pembangunan masyarakat dan pedesaan diseluruh daerah di Inhu semakin kita tingkatkan,’’ tegasnya.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook