DURI (RIAUPOS.CO) - Beberapa warga menilai, Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis kurang mendapat perhatian. Anggapan tersebut didasarkan atas minimnya program pembangunan fisik untuk wilayah setempat.
“Sebanga (Kelurahan Talang Mandi khususnya) merupakan salah satu pemukiman tua di kecamatan ini. Namun amat kita sayangkan, program pembangunan fisik untuk wilayah ini sangat minim bila dibandingkan dengan kelurahan dan desa lain di daerah ini,” kata Zulkifli, seorang pemuka setempat kepada Riau Pos, Rabu (9/1).
Menurut dia, bukan tak banyak usulan pembangunan fisik yang diusulkan warga dalam Musrenbang ringkat kelurahan. Namun realisasi usulan tersebut sangatlah minim.
“Contohnya kami di RW 10 Talang Mandi. Sejak tahun 2012 kami sudah menyampaikan banyak usulan dalam musrenbang. Namun realisasinya sangat minim. Akhirnya setiap Musrenbang tahun-tahun berikutnya, usulan kami hanya itu ke itu saja. Apa gunanya membuat usulan baru, kalau yang lama saja tidak terealisasi,” kata Zul.
Hal senada juga disampaikan Yurnalis. Dia mencontohkan pembangunan parit induk dari kawasan RW 2 hingga ke kanal Chevron.
“Sejak diusulkan mulai 2008 silam, hingga kini parit yang tidak terlalu panjang itu ada dikerjakan tapi tidak kunjung tuntas sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.
Arisman, warga RW 2 Talang Mandi juga merasakan hal serupa. Menurut dia, akhir 2018 lewat, memang ada pengaspalan Jalan Pahlawan di kelurahan ini. Panjangnya pun hanya 100 meter lebih sedikit.
“Sayangnya Jalan Pahlawan yang diaspal itu kondisinya masih cukup bagus. Sementara Jalan Inpres yang kondisinya sudah sangat memerlukan pengaspalan tidak disentuh sama sekali,” ujar Arisman.
Pemuka masyarakat Talang Mandi, Supriandi ikut menyorot kurangnya perhatian pemerintah terhadap wilayah setempat.
“Talang Mandi hingga kini seakan terpinggirkan dalam pembangunan. Seolah-olah daerah kami tak masuk peta lagi. Daripada terpinggirkan begini, lebih baik kami dimasukkan saja ke Kecamatan Pinggir,” kata dia.(sda)