PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Diberlakukannnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru meminta pemerintah juga berkolaborasi dengan Asosiasi Profesi.
Tidak hanya itu, Disnaker juga meminta kepada asosiasi profesi di daerah agar mendirikan lembaga sertifikasi sendiri. Hal ini dilakukan agar sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah tidak kaku menghadapi MEA ini.
Informasi tersebut diungkapkan Kepala Disnaker Pekanbaru Jhonny S kepada Riau Pos akhir pekan kemarin. Ia juga menjelaskan SDM sebagai tenaga kerja. Apalagi ada delapan profesi yang menjadi prioritas mutual recognition arrangements (MRA) antara negara ASEAN. Delapan profesi prioritas tersebut yakni akuntansi, teknik, survei, arsitektur, keperawatan, kesehatan, perawatan gigi dan pariwisata.
“Selain berkolaborasi dengan asosiasi profesi, kami meminta asosiasi ini membuat lembaga sertifikasi untuk mempermudah para tenaga kerja untuk mendapatkan sertifikasi. Tidak hanya itu, lembaga sertifikasi di Pekanbaru saat ini masih minim,”kata Jhonny.
Lanjutnya, pihaknya juga mendorong lembaga yang berizin Dinas Pendidikan (Disdik) agar lembaga tersebut bisa mempunyai kurikulum standar. “Untuk saat ini, tenaga kerja yang belum memiliki sertifikasi bisa mengurusnya ke asosiasi profesi terkait nantinya. Asosiasi profesi ini akan mengurusnya ke pusat,”katanya.(cr4/yaq)