DUMAI (RIAUPOS.CO)- Menjadikan kawasan Industri Dumai (KID) di Pelintung untuk menjadi lokasi Green Economic Zone (GEZ), maka diperlukan ketersediaan lahan sekitar 5.000 hektare. Dewasa ini, kawasan tersebut lahannya baru mencapai 1.400 hektare.
Hanya saja, selain keterbatasan lahan, pengembangan KID yang dikelola Wilmar Group itu juga terkendala Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Dumai yang belum kunjung tuntas.
Mengetahui kendala RTRW tersebut, Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli langsung menelepon Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya, Jumat (8/1). Rizal meminta bantuan Siti agar menggesa proses RTRW di Dumai.
“Kami upayakan mempercepat proses RTRW tersebut sehingga tidak menjadi kendala,”jelas Rizal.
Jumat pagi kemarin, Menko Maritim melakukan kunjungan kerja ke Dumai. Rizal bersama rombongan mendatangi Kawasan Industri Dumai.
Sejumlah fasilitas industri seperti pelabuhan, power plant dan oleo chemical yang ada dalam KID ditinjau. Rizal mengaku fasilitas KID cukup memadai.
“Untuk saat ini fasilitasnya sudah memadai. Meski masih perlu ada pembenahan yang dilakukan,”tutur Rizal usai berkeliling KID didampingi Pj Wali Kota Dumai Arlizman Agus dan GM Wilmar Group Dumai.
Menurut Rizal fasilitas yang perlu ditambah di antaranya Pelabuhan Peti Kemas dan penambahan luas kawasan. Luas KID dewasa ini dinilai masih belum memadai sebagai lokasi industri terintegrasi.
“Wilmar mesti berupaya memproduksi turunan dari Crude Palm Oil. Sehingga menambah nilai CPO agar lebih tinggi,” sebutnya.
Diakui Rizal, KID termasuk kawasan yang termasuk dalam penilaian untuk Green Economic Zone.(afr/yaq)