KEPULAUAN MERANTI

Bokor One Night Meriah

Riau | Senin, 11 Januari 2016 - 10:15 WIB

Bokor One Night Meriah
Woy Band: Penampilan Woy Band pada Bokor One Night di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Sabtu malam (9/1/2016).

RANGSANG BARAT (RIAUPOS.CO) - Perhelatan Bokor One Night yang digelar Kelompok Sadar Wisata (Mpok Darwis) Sake Due Desa Bokor bekerja sama dengan Sanggar Bathin Galang, berlangsung meriah. Kegiatan tersebut mendapatkan respon ratusan masyarakat yang menyaksikannya.

Ratusan masyarakat setempat maupun desa lainnya di Kecamatan Rangsang Barat, maupun para penggiat seni, seperti Presiden Kemas, Berti Asmara dan Atan Lasak. Ada juga Kepala Desa Bokor, Aminullah, terlihat berkumpul. Mereka terlihat ikut melantunkan lirik-lirik tembang Malaysia 90-an itu sambil bernostalgia bersama band-band yang tampil.

Penampilan pertama dari Second Seven dan Sake Dua Peoject band asal Bokor. Kemudian dilanjutkan aksi dari The Arable Band dan ditutup dengan persembahan dari Woy Band.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aksi dari Woy Band yang merupakan band dadakan, gabungan dari Vokalis Sagu Band, Jefri Al Malay, Ieam, Gitaris Sagu Band, Mat Rock, Blacan Aromatic, di bass, dan drum diisi oleh Iwan Landel, sangat ditunggu-tunggu. Mereka tampak bergaya ala Awie Wings dan Amy Search, khas rocker Malaysia.  Dan mendapat tepukan yang gemuruh dari para penonton. “Sebenarnya setiap hari kami tidaklah bergaya seperti ini. Cuma untuk mengikuti gaya rocker Malaysia 90-an aja,” kata Jefri.

Ia mengaku sangat senang dengan perhelatan Bokor One Night yang mengambil tema tribute slowrock Malaysia 90-an. Menurutnya hal ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya, dan tentu jadi ajang bernostalgia.

“Maklum dulu wilayah kita ini tidak bisa menangkap siaran tv atau radio nasional, jadi makanya kita lebih akrab dengan lagu-lagu Malaysia saat itu. Selain itu bahasa yang digunakan merupakan bahasa ibu kita (Melayu, red), jadi tak heran kalau lagu Malaysia membekas di benak,” ujar Jefry.

Ketua Sanggar Bathin Galang Sopandi mengatakan, Bokor One Night sebenarnya terinspirasi dari pelaksanaan Jazz Ampang di Malaysia. Konsepnya satu malam kumpul-kumpul para musisi dan pecinta musik dengan tujuan memberikan hiburan.

“Kita rencanakan dua bulan sekali dengan lokasi yang berpindah-pindah. Nanti akan kita buat di tepi sungai atau di pemukiman warga Suku Akit (asli). Tujuannya memberikan hiburan pada masyarakat,” ucap lelaki yang mendapatkan Rekor Muri kategori pelopor budaya itu.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook