PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau mengajak masyarakat untuk proaktif dalam menjaga satwa yang dilindungi, seperti gajah liar yang kerap menjadi korban dan berakhir mengenaskan.

Komitmen ini diperlukan, karena masih seringnya ditemukan gajah yang mati di beberapa daerah di kabupaten/kota se Riau. Dalam penanganannya, BBKSDA juga berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ir Syahimin kepada Riau Pos, Kamis (9/1) melalui telepon selulernya. Menurutnya, sinergitas tersebut juga diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

‘’Kita memang diberikan tugas untuk menjaga satwa dan fauna yang dilindungi. Namun, dalam UU, pemerintah beserta masyarakat harus bekerja sama dalam melaksanakan tugas tersebut,’’ paparnya.

Dia menyebutkan, tugas pokok dari pusat itu mencakup di dalam maupun di luar areal konservasi. Dalam penerapannya, BBKSDA juga bekerja sama dengan instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap lingkungan.

Saat ditanyakan mengenai maraknya kematian gajah di Riau, dia menilai hal itu disebabkan beberapa faktor. Namun, Syahimin mengaku belum mengetahui informasi adanya kematian gajah di Rohul baru-baru ini.

‘’Saya belum dapat informasinya. Nanti akan saya cek dengan tim di lapangan,’’ urainya.

Dalam sinergitas dengan masyarakat, dia mengatakan, proses penanganan terhadap satwa liar dapat dilakukan secara berkesinambungan.

‘’Jadi kalau ada masyarakat menemukan gajah liar dapat melaporkannya ke isntansi terkait. Juga bisa langsung ke BKSDA,’’ tuturnya.(rio)