PEKANBARU (RP) - Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau sampai saat ini masih menjadi pusat bagi masyarakat untuk mendapatkan ragam informasi.
Ini didukung dengan bangunan dan fasilitas yang memadai. Dari lebih kurang 71.259 judul buku yang ada, sekitar 4.000-an judul buku-buku Melayu di tempatkan khusus di bilik Melayu.
Dari 4.000 judul itu ada sekitar 7.000 eksemplar yang merupakan karya tokoh-tokoh daerah dan anak daerah yang mempunyai pemikiran untuk membangun Provinsi Riau ini.
‘’Untuk buku-buku Melayu karya putra daerah Riau kita tempatkan khusus di Bilik Melayu, artinya semua buku-buku anak daerah ada di sana,’’ ujar Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau, Nazief Soesila Dharma, saat berbincang-bincang dengan Riau Pos, Selasa (10/1).
Disebutkannya, jika ada masuk buku-buku baru, maka akan dipajang atau di tempat keramaian di Pustka Soeman HS untuk dikenalkan pada pengunjung.
Dijelaskan lagi, bilik Melayu ini adalah merupakan layanan yang menjadi ciri khas dari Perpustakaan Soeman HS.
Dalam Undang-Undang Nomor 4/1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, dikenal sebagai deposit daerah yang bertujuan untuk melestarikan bentuk fisik maupun kandungan informasi dari hasil karya anak bangsa yang diterbitkan di Riau.(gus)
