RENGAT (RP) — Eksistensi Kerajaan Siak Sri Indrapura dan Kesultanan Indragiri diakui dunia. Ini dibuktikan tampilnya dua keraton ini pada acara Festival Keraton Sedunia atau World Royal Heritage Festival yang digelar Pemerintah DKI Jakarta pada 5-8 Desember 2013 lalu di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi yang diundang langsung dalam acara tersebut mengatakan, Kabupaten Siak memang memiliki peninggalan Kerajaan Siak.
“Kita ingin memperkenalkan kebudayaan Melayu Siak, khususnya di masa Kesultanan Siak dulu,” kata Syamsuar.
Pada festival tersebut, kontingen Siak memakai pakaian kebesaran Kerajaan Siak Sri Indrapura dengan pakaian lengkap dengan pakaian hulu balang dan pakaian kesultanan Siak.
Pakain hulu balang berwarna merah hati (maroon) dan dengan bawahan hitam menambah pesona keceriahan warna pada sore itu.
Disamping itu, juga menampilkan pertunjukan drama ”Perang Buntung” dari Kerajaan Siak yang pada waktu itu berperang menghadapi kolonial Belanda. Juga tari ”Pautan Kasih” yang menceritakan sepasang anak manusia yang memadu kasih dan sempat menjadi perdebatan silang pendapat tapi berakhir dengan damai pula hingga berakhir bahagia.
Sedangkan dari Kesultanan Indragiri dihadiri langsung oleh Sultan Arif SH Al-Haj yang juga Sultan Indragiri ke 26 bersama Pangeran Mahkota Indragiri Tengku Parameswara.
‘’Sultan Indragiri Tengku Arif ikut serta dalam acara kirab budaya mengelilingi Monas menggunakan kereta kencana. Kirab dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok,’’ ujar Pangeran Mahkota Kesultanan Indragiri Tengku Parameswara, Senin (9/12).(aal/kas)
