Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmad-yuliar@riaupos.com
Setelah ditetapkan secara bersama oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bersama Dinas Perhubungan Provinsi Riau dan pihak pengelola Riau Investment Corp (RIC) dijadwalkan hari ini, Selasa (1012) KMP Berembang roll on roll off (roro) mulai kembali beroperasi dan berangkat dari pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak menuju Desa Kampung Balak, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti.
Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi (Dishubkominfo), Ir H Ardhahni MT melalui Kabid Darat dan Udara, Jumakir P kepada Riau Pos, Senin (9/12) mengatakan jadwal operasional roro tersebut sudah dikirimkan dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau kepada Dishubkominfo Kepulauan Meranti. Jadwal tersebut dikeluarkan dari hasil rapat yang sudah dilakukan secara bersama.
‘’Telah disepakati keberangkatan sebanyak 30 trip di bulan Desember. Operasionalnya sendiri sampai tanggal 31 Desember. Dalam sepekan keberangkatan roro selama empat hari sepekan dari Kampung Balak dan begitu juga dari Buton,’’ terang Jumakir.
Kabid Perhubungan Darat dan Udara yang juga masih merangkap Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dishubkominfo Tebing Tinggi Barat itu, menegaskan penyelenggara dalam operasional roro ini dilaksanakan oleh Dishubkominfo Riau. Sementara pihak DishubKominfo Kepulauan Meranti hanya siaga di sisi darat pada pelabuhan di Kampung Balak.
‘’Kita mennyiagakan sebanyak 6 orang nantinya. Sehingga operasional roro ini bisa berjalan dengan baik dan maksimal. Dalam menjalankan operasional roro tersebut Pemerintah Provinsi juga membantu sebesar Rp200 juta,’’ tambahnya.
Oleh karena itu diharapkan Jumakir agar masyarakat di wilayah Kepulauan Meranti, khususnya di Kota Selatpanjang dan sekitarnya dapat memanfaatkan roro tersebut.
Apalagi tujuan diadakannya roro itu sendiri adalah untuk menghubungkan Kepulauan Meranti dengan sejumlah wilayah di Riau, khususnya yang menjadi bagian dari Pulau Sumatera.
Meski begitu Jumakir juga mengakui bahwa di KM 36,5 akses dari Selatpanjang menuju pelabuhan roro di Kampung Balak masih rusak akibat pecahnya box culvert sehingga ruas jalan digenangi air hingga satu kilo meter. Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Kepulauan Meranti agar dapat memprioritaskan membenahi akses tersebut agar bisa dilalui.
‘’Kita berharap agar pembenahan jalan bisa dilakukan. Supaya bisa dilalui dan memaksimalkan pemanfaatan roro bagi masyarakat. Apalagi Kepulauan Meranti akan memperingati hari jadi ke 5 pada 19 Desember nantinya yang diperkirakan akan banyak masyarakat yang datang dan tiba ke Meranti dan menjadikan jalur darat sebagai alternatif nantinya,’’ terangnya.(hen)
Kelambu Insektisida Dibagikan
Guna mencegah munculnya penyakit malaria di semua daerah rawan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rohil segera mengambil kebijakan.
Salah satu di antaranya melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak serta membagikan kelambu di daerah-daerah rawan malaria tersebut. Daerah rawan malaria salah satunya berada di pesisir pantai.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Rohil dr H Muhammad Junaidi Saleh MKes melalui Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan Bantuan Kesehatan dr Tribuana Tungga Dewi kepada Riau Pos kemarin di Bagansiapi-api.
‘’Kemarin kita melakukan kegiatan bakti kesehatan di daerah Labuhantangga. Dalam bakti kegiatan di sana, kita memberikan bantuan kelambu insektisida sebanyak seratus buah,’’ kata Tribuana.
Agenda berikutnya, tambah Tribuana, yakni memberikan kelambu insektisida kepada masyarakat yang ada di Pulauhalang, Kecamatan Kubu Babussalam. Jumlah kelambu yang direncanakan untuk dibagikan tersebut yakni sebanyak 2.014 keping.
‘’Pembagian kelambu itu nanti kita rencanakan dilaksanakan pada tahun 2014 nanti. Hal ini dilakukan mengingat Pulauhalang termasuk daerah rawan malaria,’’ kata Tribuana.
Menjawab Riau Pos, Tribuana menjelaskan, sebagian besar daerah pesisir pantai merupakan daerah rawan terhadap penyakit malaria. Salah satu di antaranya yakni di wilayah Kecamatan Pasirlimau Kapas yang sempat mengalami peningkatan kasus.
‘’Kelambu untuk mencegah penyakit malaria itu juga sudah dibagikan ke Puskesmas Panipahan sebanyak 200 keping. Dengan dilaksanakan tindakan pencegahannya, kasus malaria di Kecamatan Pasirlimau Kapas berhasil ditekan,’’ kata Tribuana.
Selain itu, tambah Tribuana, pencegahan terhadap penyakit malaria kembali diintensifkan di semua daerah. Hal tersebut menyusul masuknya musim penghujan serta membuat beberapa daerah sedang terendam banjir.
‘’Penyebab munculnya penyakit malaria ada beberapa hal. Salah satunya adanya pergantian musim. Apalagi saat ini adalah musim penghujan. Untuk itu, bagi masyarakat yang sakit diharapkan dapat segera berobat secepatnya,’’ kata Tribuana.(adv/a)