Gajah Lintasi Pemukiman, Warga Resah

Riau | Senin, 10 Desember 2012 - 11:08 WIB

Gajah Lintasi Pemukiman, Warga Resah
TUMBANG: Pohon pisang di Gang Geso RT 5 RW 15 Air Jamban, Duri yang tumbang akibat dilibas gajah yang melintas, Ahad (9/12/2012) dini hari. foto: syukri datasan/riaupos

lapran SYUKRI DATASAN, Duri stukri-datasan@riaupos.co

Gajah jantan tunggal memasuki pemukiman penduduk di Jalan Kayangan Kelurahan Air Jamban, Duri Ahad (9/12) subuh kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tidak ada rumah penduduk setempat yang dirusak satwa bertubuh besar itu. Hanya saja sejumlah tanaman milik warga dilibas hewan yang telah kehilangan habitat tersebut.

‘’Gajah tunggal itu diperkirakan masuk ke kawasan ini antara pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Kami lagi ronda tadi malam. Begitu dapat laporan ada gajah masuk, kami langsung turun ke lapangan untuk melihat. Saya hanya sempat melihat ekornya saja saat dia melintas di ujung Gang Paus. Waktu itu sekitar pukul 03.30 WIB subuh,’’ ujar Suyetno (53) alias Pak De didampingi rekannya Ali Zamar pada Riau Pos, Ahad (9/12) sore.

Menurut kedua pemuka masyarakat Gang Paus ini, gajah tunggal ini besar kemungkinan adalah si puntung. Pasalnya, ekornya buntung dan gadingnya hanya sebelah.

Tingginya diperkirakan sekitar 2,5 sampai 3 meter. ‘’Gajah itu bergerak dari arah Gang Geso menuju Gang Patin lalu melintas ke Gang Paus terus ke Gang Arjuna. Setelah itu terus menuju Jalan Kayangan dan Jalan Rangau,’’ tambah Suyetno.

Di beberapa tintik kawasan yang dia lintasi, satwa bertubuh tambun itu sempat merusak tanaman. Antara lain menumbangkan pokok pisang di samping rumah milik Polan di Gang Geso.

Batang kelapa muda di dekat pos ronda di Gang Patin pun turut jadi korban libasan gajah tersebut. Sedikit tanaman milik warga di ujung Gang Paus juga dimamah gajah itu.

Meski tidak sempat merusak rumah penduduk, kehadiran gajah tunggal ini menjadi buah bibir warga setempat sejak Ahad pagi kemarin. Rasa cemas pun muncul.

Sebagian warga khawatir, jangan-jangan kehadiran gajah tunggal itu bakal diiringi kawanan gajah lain. Untuk itu, warga setempat diimbau untuk waspada.

Kehadiran gajah tunggal ini juga memunculkan spekulasi. ‘’Kalau gajah tunggal masuk kampung biasanya ada warga yang telah berbuat pelanggar pantangan,’’ kata Bendrizal warga Gang Geso.

Hal serupa juga dikemukakan Suyetno alias Pak De. ‘’Berdasarkan pengalaman, kalau gajah tunggal masuk atau merusak rumah penduduk, itu pertanda ada yang tak beres. Bisa jadi ada yang telah melakukan perbuatan terlarang,’’ katanya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook